Wahai Penguasa Pembegal Parpol, Megawati Tak Terima, Mau Jadi Ketum PDIP Lagi

saranginews.com, JAKARTA – Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sempat menyatakan ingin kembali memimpin partai berlambang jaring putih itu.

Pada rapat terakhir Kantor Pusat PDIP awal tahun ini, para pengurus PDIP dikabarkan menginginkan Megawati kembali menjadi presiden antara tahun 2025 hingga 2030.

Baca Juga: Megawati Ungkap Ratusan Capres Daerah yang Diusung PDIP

Megawati mengaku awalnya prihatin dengan rumor adanya pihak yang bersaing memperebutkan kursi Ketum PDIP.

“Saya dengar, PDI Perjuangan sepertinya sudah dapat, saya ingin jadi presiden jenderal lagi,” kata Megawati yang disambut tepuk tangan massa.

Baca Juga: Megawati Hari Ini Umumkan Pilkada 2024, Ini Infonya

Hal itu disampaikan Megawati pada Rabu (14/7) di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, saat pengumuman calon kepala daerah dan wali kota kabupaten/kota.

Megawati menyebut nama dua jenderal TNI Angkatan Darat, Jenderal Gatot Soebroto dan Ahmad Ani. Belakangan, presiden kelima RI itu mengumumkan harus pensiun pada usia 77 tahun. Namun, Megawati kembali mendengar tuntutan kader PDIP yang menginginkan dirinya menjadi Ketum PDIP.

Baca Juga: Kader PDIP Mampu Penuhi Syarat 3 Megawatt?

Di sisi lain, Megawati mengaku ingin menghabiskan waktu bersama Sekretaris Utama Hasto Cristiano.

“Saya bilang ke teman saya, saya akan pikirkan dulu. Saya rasa saya ingin berkumpul kembali dengan keluarga saya,” kata Megawati.

Niat menghabiskan waktu bersama keluarga ternyata tidak mudah. Megawati mendengar ada pihak yang ingin mengambil alih PDIP. Megawati mencontohkan partai politik tetangga, tanpa menyebut nama partai yang dimaksud.

“Ada orang di PDI Perjuangan yang ingin menang. Oh, ini serius,” kata Megawati.

Megawati mengungkapkan rasa tidak senangnya terhadap kader PDIP yang terkadang tidak menaati perintahnya. Megawati kemudian meminta jajarannya mengikuti perintahnya jika kembali menjadi Ketua Umum PDIP.

“Dia harus menuruti perintah saya. Jadi saya baik-baik saja,” kata Megawati.

Putri Presiden RI Bung Karno ini juga meminta seluruh jajarannya untuk keluar dengan setia jika mendapat tekanan hukum seperti sebelumnya.

“Kalau saya dipanggil KPK, semua akan dilakukan ya? Gila (kalau dipanggil KPK). Benar saya main korupsi. Apa, apa, cari tahu. Selamat tinggal,” Megawati dikatakan. (tan/jpnn) Video terbaru:

BACA JUGA… Jelang Pilkada, Saksi Hukum Kumpulkan Unsur, Megawati Kenang Persatuan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *