Tokoh Suku Kamoro Menolak Tegas Wacana Pemekaran Provinsi Papua Nemangkawi

saranginews.com, JAKARTA – Perwakilan masyarakat Mimika dari suku Kamoro, Marianus McNaipeku, mengaku menolak keras wacana pemekaran Nemangkawi, Papua belakangan ini.

Marianus menegaskan, wacana tersebut justru akan menambah beban dan permasalahan masyarakat setempat, khususnya bagi suku asli seperti Kamoro dan Amungme.

BACA JUGA: Kabar Gembira bagi OAP Isi ASN di 3 Daerah Pemekaran Papua

Marianus meminta Valentinus S. Sumitro yang saat ini menjabat Direktur Perencanaan Wilayah, Dewan Pertimbangan Otonomi Khusus dan Otonomi Daerah Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Kemmenagri) Kemendagri membuang gagasan pemekaran.

Sebagai perwakilan masyarakat adat, Marianus mengungkapkan kekecewaannya jika Valentinus mendukung usulan tersebut.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Perdebatan 3 RUU Pemekaran Papua, Lama Tak Terpakai, Bersiul

“Pak Valentinus harus mendengarkan suara kami, masyarakat asli Papua. Usulan pemekaran hanya menguntungkan segelintir pihak dan tidak menguntungkan suku asli khususnya suku Kamoro dan Amungme,” tegas Marianus dalam keterangan resmi yang diperoleh JPNN hari ini. .

Ia menyatakan, jika soal pemekaran, lebih baik diusulkan wilayah Papua Raya Bomberai daripada Papua Nemankawi.

BACA JUGA: Pemekaran Papua, Kursi DPD RI bertambah 16

Ia meyakini pemekaran Papua Nemangkawi hanya akan menguntungkan kelompok tertentu tanpa memperhitungkan kesejahteraan dan kelangsungan hidup suku asli.

Wacana pemekaran wilayah menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat Mimik Papua Tengah, khususnya di wilayah yang terlibat langsung. Banyak yang menilai pemekaran wilayah ini lebih bersifat politis dan tidak didasarkan pada kebutuhan nyata masyarakat pribumi,” tegasnya.

Penolakan Marianus McNaipek mencerminkan keprihatinan mendalam masyarakat adat Mimik terhadap kebijakan yang dapat berdampak negatif terhadap kehidupan mereka.

Warga berharap pemerintah pusat bisa lebih tanggap dan mendengarkan aspirasi masyarakat adat sebelum mengambil keputusan yang dapat merugikan banyak pihak (et al/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *