Ini Rumor soal Tukang Kayu yang Bikin Golkar Tumbang, Sakti!

saranginews.com – Kolumnis populer Dahlan Eskan menyoroti dinamika politik Partai Golkar pasca mundurnya Irlanga Hartartu sebagai ketua partai berlogo pohon beringin bayangan itu.

Menulis di Disway edisi Rabu (14/8), Dahlan berkata, “Seketika, suatu hari, saya kaget, lalu di saat yang sama. Pengamatan mungkin berlanjut selama beberapa hari. Sambil menatap. Terkejut. Terkejut. Marah.. Menyerah. .”

Baca juga: Benny Hotapiya: Gibran Pantas Jadi Pemimpin Partai Golkar

Menurut Dahlan, spekulasi tersebut terbukti bukan spekulasi. Alasan mundurnya Irlanga Hartartu dari jabatan Ketum Golkar semakin jelas.

Dia mengatakan, Rapim Golkar sebenarnya terjadi pada 22 Agustus tadi malam dan tiga hari setelah pengunduran dirinya.

Baca juga: Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Bahas Kemungkinan Tekan Irlange Mundur

Ia melanjutkan: Hal ini sesuai dengan spekulasi sebelumnya.

Dalam pertemuan itu, Agus Gumiwang Karthasasmita terpilih menjadi pengawas. Hal ini juga sejalan dengan spekulasi yang ada.

Baca juga: Jokowi Bantah Menjadi Perempuan Akibat Mundurnya Irlanga dari Golkar.

Kemudian, dalam rapat pimpinan (Rapim) juga diputuskan: konferensi Klub Nasional Golkar akan digelar dalam waktu dekat. Saat itu tanggal 20 Agustus 2024.

Makanya tiga dugaan berikutnya harus kita buktikan: Apakah Kepala Monaslob (penanggung jawabnya) Bambang Suatio dan Addis Kadir,” kata Dalan.

Bambang Suatio merupakan Wakil Ketua Partai Golkar sekaligus Ketua MPR. Sedangkan Addis Kadir merupakan tokoh Golkar Jawa Timur yang juga Ketua DPP Golkar.

Lebih lanjut, Dahlan mengatakan masyarakat menunggu kebenaran spekulasi penting tersebut dan mengatakan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia menjabat Wakil Ketua bersama Agus Gumiwang Karthasasmita.

Dahlan Eskan menulis: “Kemudian ada jabatan baru: bos harian. Jabatan ini akan dijabat oleh Bambang Suatiu.”

Menurut Dahlan, spekulasi terpenting yang perlu dibuktikan adalah soal kompensasi.

Dia mengatakan tentang spekulasi yang paling penting: “Jabran Rakaboming Raka, wakil presiden terpilih, telah menjadi ketua dewan penasehat, yang kekuasaannya menjadi absolut kembali.”

Dahlan menulis, tiga spekulasi pertama terbukti benar. Artinya spekulasi bukanlah spekulasi.

“Sepertinya keputusannya ada di bawah meja – mejanya terbuat dari kaca sehingga bisa dilihat dari atas,” ujarnya.

Nah, jika kemarin banyak orang yang kaget dengan mundurnya Irlenga, hari ini masyarakat malah geleng-geleng kepala. Bagaimana kejadiannya: Pohon beringin yang baru saja tumbang.

Dahlan menulis: “Ini menjadi sindiran yang sangat viral. Saya memilih ini sebagai sindiran politik terbaik tahun ini: Pohon sebesar tukang kayu bisa tumbang. Seorang tukang kayu harus sakti. Lebih sakti dari pisang yang dimiliki pohon.” “

Dengan demikian, kesucian AD/ART suatu partai pun hilang. Spekulasi di bawah kaca juga menunjukkan perubahan aturan gawang di Monslob mulai minggu depan: ketua dewan penasihat dapat digantikan oleh anggota baru.

Katanya: Kemudian kewenangan ketua dewan pembina ditingkatkan, seperti Golkar di masa Pak Harto.

Kalau konvensi nasional yang terburu-buru, karena pendaftaran calon presiden daerah harus dilakukan pada 6 Agustus.

Namun, ketika munas dilaksanakan pada 20 Agustus mendatang, presiden jenderal baru mempunyai waktu untuk menandatangani berkas pencalonan presiden daerah.

Presiden jenderal yang baru juga mempunyai kesempatan untuk menunjuk calon selain yang dijanjikan oleh mantan presiden jenderal.

Dahlan Eskan (disway/jpnn) berkata: Banyak orang bertanya sambil menggelengkan kepala: Bagaimana jadinya?

Baca artikel lainnya… Tanggapan Arif terhadap isu mundurnya Irlenga dari kursi Kepresidenan Golkar, analisanya mengejutkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *