saranginews.com, JAKARTA – Pemimpin politik Golkar Yusuf Hamka atau Babah Alun pada Senin (12/8) mengundurkan diri dari jabatan kader partai berlambang pohon beringin itu.
Babah Alun langsung mengundurkan diri dengan mendatangi kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin pekan ini.
BACA: Airlangga Mundur Sebagai Ketua Partai Golkar, Kata Hotman Paris
Awalnya Babakh Alun ingin menyampaikan langsung surat tersebut kepada Sekjen Golkar Ladewijk Friedrich Paulus.
Namun, Lodeweik tidak ada di sana karena ada urusan lain. Surat tersebut ditujukan kepada mantan pegawai Danjen Kopassus, Yuli.
BACA: Ical prihatin dan paham alasan Airlangga mundur
Babah Alun yang ditemui media usai mengajukan pengunduran diri di kantor media mengatakan, “Sekjen belum datang, dia sudah dalam perjalanan, tapi saya rasa saya harus cepat karena masih banyak yang harus dilakukan. selesai. lakukan.” Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.
Babah Alun diketahui mengundurkan diri setelah Airlangga Hartarta mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Golkar pada Minggu (11/8).
BACA JUGA: Penonton Ungkap Alasan Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Sebut Nama Prabowo & Jokowi
Babah Alun menolak keengganan kader Golkar mengikuti Airlangg yang mengumumkan bakal maju sebagai Ketua Umum Partai Kuning.
“Tidak juga, aku sudah memikirkannya sejak lama tapi waktunya tepat, Tuhan sayang padaku,” kata pedagang kaki lima itu.
Namun Babah Alun di sisi lain tak memungkiri dirinya dekat dengan Airlangga dan akan melindungi sahabatnya dari masalah.
“Saat teman saya kesakitan, saya juga kesakitan. Ketika temanku sedih, aku juga ikut sedih. Kalau teman saya dihina, saya pasti akan bersamanya,” ujarnya.
Babah Alun mengaku tidak memberi tahu Airlangga tentang keputusan Jakarta melepas kader Golkar tersebut.
“Belum ada kesepakatan sepengetahuannya. Ya saya kira dia mengundurkan diri, jadi saya perlu apa lagi,” ucapnya.
Ia mengatakan, alasan keluar dari Golkar adalah demi keluarga dan ingin fokus membantu masyarakat sekitar.
“Saya punya kekuasaan yang besar ya, kekuasaan istri dan anak saya yang menyuruh saya mundur, begitulah. Namun, inilah kekuatan terbesar saya dalam keluarga. Kalau saya komandannya, dialah komandannya,” ujarnya. (Ast/JPNN)