Penemuan Kerangka Manusia di Bandung Barat, Polisi Temukan Riwayat Pembelian Sianida

saranginews.com, Bandung – Polisi mendapat informasi adanya riwayat pembelian sianida dalam kasus penemuan dua kerangka manusia di sebuah rumah di Kabupaten Bandung Barat. 

Meski demikian, polisi belum bisa memastikan apakah sianida ada hubungannya dengan penyebab kematiannya. 

Baca juga: Ini Hasil Pemeriksaan Dokter Forensik terhadap 2 Kerangka Manusia di Bandung Barat

Diketahui, dua kerangka Igu Indah Hayati, 55 tahun, dan Elia Emmanuel Putra, 24 tahun, ditemukan di Jalan Selada, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngampra, Kabupaten Bandung Barat pada akhir Juli lalu. 

Polisi masih melakukan penyelidikan, memeriksa seluruh bukti, termasuk mencari keterangan dari beberapa saksi. Salah satunya adalah suami Iguh, Mudjyo Tjandra, 64 tahun. 

Baca juga: Misteri Tulisan di Dinding Rumah Berisi Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat

Kapolsek Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap ponsel Eliya Emmanuel Putra, terungkap adanya riwayat pembelian sianida pada 2018.

Racun sianida tersebut diduga dibeli Elia sekitar tahun 2018 lalu. 

Baca juga: Kerangka Ibu dan Anak Ditemukan di Bandung Barat, Polisi Selidiki Penyebab Kematiannya

Padahal, yang bersangkutan sempat mencari dan membeli racun sianida sekitar tahun 2018. Hal itu terlihat dari riwayat pengujian ponsel milik anak tersebut (Eliya). Kami masih menunggu hasil tim forensik untuk memastikan apakah ada sisa-sisanya. Sianida) di jaringan tubuh masih ada,” kata Tri, Senin (12/8). 

Lebih lanjut beliau mengatakan, “Biarlah dia tidak membelinya tetapi tidak ada di dalam kandungan (kesimpulan tentang kerangka) kita bisa mengambil kesimpulan yang salah.” 

Three mengatakan perlu waktu untuk menyelesaikan penyebab kematian berdasarkan hasil tes psikologi forensik dan forensik. 

Nantinya, baik forensik maupun psikologi forensik akan memberikan analisis terhadap proses penyidikan, ujarnya. 

Selain itu, polisi juga menemukan dokumen yang merinci kekesalan Elia terhadap ayahnya yang telah menelantarkan Elia dan ibunya.

“Dari Google Drive langsung bercerita tentang perasaan frustasinya terhadap orang tuanya. Karena seperti tulisan anaknya. Hampir seperti tulisan di dinding, hanya kata-katanya saja yang berbeda,” ujarnya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *