saranginews.com, DELI SERDANG – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak para petani Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk meningkatkan program pemompaan air.
Hal ini dilakukan sebagai solusi cepat pemerintah dalam menghadapi darurat pangan yang melanda seluruh dunia.
BACA JUGA: Mentan akan melantik 8 pimpinan tinggi Kementan, namanya ada di sini
Menurutnya, pemompaan terbukti mampu meningkatkan produktivitas dari setahun sekali menjadi 3 kali.
“Penggunaan pompa harus diperbanyak, karena pupuknya sudah ada, benihnya sudah ada, sekarang yang jadi pertanyaan bagaimana cara menyuntikkan air ke sawah agar lahannya lembab agar kita bisa hidup kembali dalam waktu dekat, ujar Wamentan saat meninjau program pompa air di Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan. Kabupaten Deli Serdang, Minggu (11/8).
BACA JUGA: Kementan percepat penanaman di Kalsel
Ia mengatakan, pompa tersebut merupakan rencana yang disiapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menjadikan Indonesia mandiri sekaligus keranjang pangan dunia.
“Dengan pompa-pompa tersebut kita dapat mencapai tujuan peningkatan produktivitas dan swasembada pada tingkat tertinggi dan secepat mungkin,” ujarnya.
BACA JUGA: Lewat Ngobras, Kementan jelaskan peningkatan nilai hasil pertanian
Wamentan menyampaikan, Deli Serdang merupakan daerah subur yang dapat diperoleh hasil panen yang tinggi terutama untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah Sumut.
Oleh karena itu, selain pompa, pemerintah juga berencana membangun dan meningkatkan irigasi sawah di seluruh Indonesia.
“Ini akan terus kita pasang, tidak hanya pompanya, tapi juga sistem irigasi yang rusak, dan yang hilang akan kita ganti. Saat ini lahan yang terdampak irigasi hanya 20 persen,” ujarnya.
Wamentan menambahkan, perbaikan yang bertujuan untuk memperbaiki sektor pertanian akan terus dilakukan pada tingkat harga.
Ke depan, Bulog, Badan Pangan Nasional, dan Kementerian Pertanian akan mempunyai peran yang lebih tinggi dalam pengelolaan pertanian, produksi, dan hilir.
“Semua harus bergerak karena HPP juga harus adil, kalau terlalu tinggi produsen suka, tapi konsumen tidak. Kalau HPP terlalu rendah konsumen suka, produsen akan berteriak minta keadilan, katanya.
Terkait dengan hal tersebut, Wamentan menyampaikan bahwa untuk meningkatkan produksi pertanian, kerjasama berbagai pihak harus dilaksanakan secara maksimal agar Indonesia menjadi negara yang benar-benar maju dan kuat di bidang pertanian.
“Saat ini kami sedang menyiapkan Perpres di Bulog, nanti Pupuk Indonesia dan Badan Pangan Nasional akan menjadi satu kesatuan, satu komando, dimana kepala departemen harusnya menteri pertanian,” jelasnya. (Jepang)
BACA PASAL LAIN… Kementan dan TNI berkolaborasi tingkatkan perluasan sawah di Jambi