saranginews.com, Jakarta – Hasnu Ibrahim, calon Ketua Umum Pengurus Besar Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), berkomitmen memajukan laboratorium pergerakan di seluruh tingkat struktural.
Ia ingin memetakan zona pergerakan berdasarkan isu lokal jika mendapat amanah menjadi tokoh nomor 1 di PMII pada tanggal 21 nanti.
Baca juga: Adeline Panjaitan Sowan Ulama Cireban Jelang Kongres PB PMII
“Laboratorium pergerakan di semua tingkatan formasi dan pemetaan zona pergerakan berbasis tema lokal memberikan pelatihan dan gagasan kepemimpinan kepada PB PMII sebagai proses untuk mengidentifikasi daerah-daerah tertentu di wilayah yang mempunyai potensi terbesar untuk menjadi pusat-pusat gerakan sosial terkait relevan untuk menjadi isu-isu lokal Ini diawasi oleh PMII seluruh nusantara,” kata Senin (12/8). ) kata Hasnu.
Hasnu menjelaskan, proses tersebut melibatkan analisis mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan politik suatu daerah.
Baca Juga: PB Tolak PMII Kaketam Hasnu Ibrahim Calon Pimpinan BPK RI Karena Faktor Politik
Penting untuk mengidentifikasi kelompok masyarakat yang paling rentan, sumber daya yang tersedia dan hambatan yang mungkin mereka hadapi untuk melakukan gerakan perubahan demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, ada beberapa alasan strategis yang mendorong laboratorium pergerakan dan pemetaan zona pergerakan oleh PB PMII, pertama faktor efisiensi.
Baca Juga: Caketum PB Dengar Keluhan Mahasiswa PMII: Biaya Pendidikan Tak Naik Saat UKT Meningkat
Kedua, soal relevansi dan memastikan gerakan-gerakan PMII relevan dengan konteks lokal dan kebutuhan masyarakat setempat.
Ketiga, elemen kolaboratif yang memfasilitasi koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam gerakan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan media, untuk menciptakan masyarakat sipil yang inklusif.
Keempat, soal pengaruh, meningkatkan pengaruh gerakan dengan memusatkan perhatian pada wilayah yang potensi pengaruhnya paling besar.
Berdasarkan isu lokal dan laboratorium pergerakan PMII, terdapat beberapa langkah dalam pelaksanaan pemetaan zona pergerakan, yaitu; identifikasi permasalahan lokal, analisis kondisi lokal, pemetaan geografis, analisis SWOT, prioritas sektoral dan strategi serta perencanaan pergerakan, ”ujarnya. menjelaskan. . Belum.
Hasnu mencontohkan isu-isu lokal dan potensi kontribusi sektoral seperti isu lingkungan hidup, sosial, pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, pertambangan, perkebunan, dan ekonomi.
Tugas utama PMII adalah memfokuskan kampanye di desa-desa sekitar sungai yang tercemar, lokasi pertambangan dan/atau proyek negara yang sembrono, tanpa memperhatikan keadilan iklim antaretnis, ujarnya.
“PMII melakukan program pelatihan keterampilan di daerah yang tingkat penganggurannya tinggi,” jelas Hasnu.
Selain itu, lanjut Hasnu, advokasi politik yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat sangat diperlukan
Masuknya PMII akan memantau secara ketat Program Legislasi Nasional (Prolegnas) di tingkat nasional, kata Hasnu.
Hasnu menegaskan, PMII akan menciptakan arus perubahan dan kemajuan yang besar bagi bangsa dan negara Indonesia apabila kepemimpinan visioner menggunakan modal sejarah, modal sosial, modal politik, dan modal budaya yang dimiliki oleh PMII yang didukung. (mcr8/jpnn)