BPIP Menggandeng Pemkab Klaten dan Universitas Diponegoro untuk Memperkuat Ideologi Pancasila

saranginews.com, JAKARTA – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus memperkuat upaya pengembangan Ideologi Pancasila melalui kerja sama dengan pemerintah dan perguruan tinggi di daerah.

Dalam semangat gotong royong, BPIP berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Klaten dan Universitas Diponegoro untuk mengembangkan ideologi Pancasila.

Baca Juga: BPIP Serahkan Replika Bendera Pusaka kepada Bupati dan Walikota se-Indonesia

Kerjasama tersebut resmi ditandatangani pada Minggu (8 November 2024) oleh pimpinan BPIP, Bupati Klaten dan Perdana Menteri Undip, yang langsung dilanjutkan dengan kegiatan kuliah kerja praktek Universitas Diponegoro (KKN) di lingkungan Bupati. dari Klaten.

Acara tersebut dihadiri sekitar 700 aktivis mahasiswa KKN pancasila dan 70 kepala desa dari 7 kecamatan di wilayah Kabupaten Klaten beserta Forkopimda Kabupaten Klaten, pimpinan Undeep, pimpinan BPIP.

Baca Juga: BPIP Kembalikan Duplikat Bendera Pusaka, Minta Bupati dan Wali Kota Lindungi Lambang

Adhianti selaku Deputi Pengendalian dan Evaluasi mewakili Direktur BPIP menjelaskan bahwa perkembangan situasi global dengan disrupsi teknologi sangat pesat, sekaligus menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia sendiri.

Ia menegaskan, nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar bangsa diharapkan dapat menjadi filter atau jaring pengaman agar masyarakat Indonesia tidak terjebak dalam tren globalisasi yang salah.

Baca Juga: Ini Pesan Direktur BPIP pada Peresmian Pusdiklat Paskibraka Tingkat Pusat Tahun 2024

Adhyati mengatakan, “Karakter bangsa yang berkepribadian hebat perlu kita ciptakan sejak dini.

Ia berharap melalui KKN Program Mahasiswa Aktivasi Panaxilla ini dapat meningkatkan pemahaman tentang Panaxilla di kalangan generasi muda dan masyarakat, mengembangkan keterampilan sosial dan mendorong inovasi untuk memecahkan permasalahan sosial dalam konteks global.

Tujuan dari program ini adalah untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan generasi muda, berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat desa yang mandiri dan meningkatkan rasa nasionalisme yang kuat.

Adhyanti menambahkan, peran santri adalah meningkatkan penanaman nilai-nilai Panksila dalam kehidupan sehari-hari, memantapkan jati diri sebagai anak cerdas negara, dan membekali diri dengan pendidikan berbasis Panksila.

Kemudian mewariskan nilai-nilai Panksila kepada generasi penerus, serta menginternalisasikan nilai-nilai yang mewakili Panksila, dapat dituangkan dalam kegiatan sekolah secara khusus sejalan dengan fungsi ketiga agama tersebut melalui program pengabdian kepada masyarakat (melalui KKN) .

Selain menyelenggarakan kerja KKN Undip, Pemerintah Bupati Klaten juga meresmikan pelaksanaan Program Larskumda (Linkage Produk Hukum Daerah) yang dikembangkan bekerja sama dengan BPIP sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Sekretaris Daerah Klaten Jajang Prihono mengatakan: “Semoga kedepannya BPIP dapat terus menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Klaten dan Universitas Diponegoro untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila sesuai amanah dan tugas masing-masing pihak”.

Jayjung berharap dengan diluncurkannya Larskumda ini diharapkan seluruh produk hukum daerah di wilayah Klaten dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Lebih lanjut, ia berharap Larskumda menjadi barometer produk hukum berdasarkan Pancasila, tidak hanya di Jawa Tengah, tapi di seluruh Indonesia.

“Kami juga sangat mengapresiasi peran BPIP karena kami tetap berkomitmen membangun dan melestarikan nilai-nilai luhur negara. Dengan kehadiran dan dukungan BPIP di daerah, kami optimis nilai-nilai tersebut dapat terus dilindungi dan diperkuat. “Semoga sinergi ini dapat terus berlanjut di masa yang akan datang,” Rektor Universitas Diponegoro Semarang, Prof. Dr Suharnomo. (Jumat/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *