Presiden Panggil Menko Airlangga Bicara 4 Mata Bahas Hal Penting

saranginews.com – JAKARTA – Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Perencanaan Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto ke Istana Kepresidenan di Jakarta pada Jumat, 8 Oktober.

Pertemuan kedua pihak berlangsung lebih dari 1,5 jam dan membahas isu-isu penting perekonomian.

BACA JUGA: PKS Tersenyum ke Presiden Jokowi dan Menkes Budi Soal Kontrasepsi Bagi Pelajar di PP 28 Tahun 2024, Keluar!

Sekitar pukul 14.30 malam, Menko Airlangga tiba di Istana.

“Ini tentang reformasi ekonomi. Saya sampaikan kepada Presiden bahwa (perdagangan) Indonesia dengan China tahun lalu sebesar 8 miliar dolar,” kata Airlangga kepada wartawan.

BACA JUGA: Pabrik Baterai Lithium Anode Baru Jokowi di Kendal Akan Menjadi Produsen Terbesar Kedua Dunia

Menurut Airlangga, tidak banyak negara yang mengalami surplus perdagangan dengan China.

Ia mengatakan surplus tersebut merupakan pertanda kebijakan dan persaingan Indonesia sangat baik.

BACA JUGA: Soal Munas, Luhut: Golkar Jangan Pernah Dikuasai Pihak Luar

“Harga barang juga turun,” ujarnya.

Airlangga juga mengatakan dominasi Tiongkok dalam perdagangan dunia sangat besar dan Indonesia sudah lama menjadi tujuan produk-produk asal negeri tirai bambu tersebut.

Namun surplus perdagangan yang terjadi belakangan ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang lebih baik.

“Tidak banyak negara yang bisa surplus perdagangan dengan China, sehingga kebijakan dan persaingan Indonesia bagus,” ujarnya.

Nilai surplus perdagangan Indonesia dan Tiongkok mencapai 3,1 miliar dolar pada tahun 2021.

Tahun lalu mencapai 6,5 miliar dolar.

“Hal ini menunjukkan tren positif dalam upaya Indonesia memperbaiki neraca perdagangan dengan Tiongkok,” kata Airlangga.

Airlangga juga menginformasikan kepada Presiden Jokowi mengenai selesainya perundingan Perjanjian Kemitraan Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA).

“Karena Eropa memberi konsesi, Indonesia juga memberikan konsesi,” ujarnya.

Menko Airlangga berharap konsultasi dengan IEU-CEPA selesai sebelum Oktober.

“Sekarang sudah ada 19 perundingan dan yang tersisa hanya ketua perunding,”

Perundingan IEU-CEPA bertujuan untuk membuka perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa, yang sama-sama diuntungkan secara ekonomi dengan meningkatkan produk domestik bruto (PDB). (gir/jpnn)Jangan lewatkan video terakhir:

BACA PASAL LAIN… Pemerintah menolak promosi mobil hybrid, kata Gaikindo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *