Mata Siswi SMP di Palembang Buta Setelah Berobat di Bidan

saranginews.com, PALEMBANG – Siswa SMP Palembang Berlia Sari (13) kehilangan penglihatannya pada Selasa (4/6) lalu setelah dirawat salah satu bidan di Jalan Suka Karya, Kecamatan Sukarami, Palembang.

Ibu korban, Nila Sari menjelaskan, rangkaian kejadian bermula saat bocah tersebut dibawa ke bidan tak jauh dari rumahnya untuk mendapatkan perawatan.

BACA JUGA: Rhea Risis yang Alergi Obat Harus Masuk IGD

“Awalnya dia muntah, tidak mau makan, dia merasa mual, lalu dia dibawa ke bidan tidak jauh dari rumah untuk berobat, dia berkeringat beberapa kali pada malam hari (ibunya menunjuk ke arahnya). . perut),” jelas Nila, Jumat (9/8/2024)).

Setelah korban dibawa ke bidan, diberikan enam obat berbeda.

Baca Juga: Wajah Guru Dibutakan Asam, Belum Diketahui Pelakunya

Namun setelah menggunakan obat tersebut, tubuh korban mulai melepuh.

“Keesokan harinya mulai muncul (seperti lecet), saya kira itu cacar air, lebih pada sore hari, saya tetap minum obat 3 kali sehari sesuai anjuran dokter kandungan karena saya ingin bayi saya cepat sembuh” kata Nil. .

BACA JUGA: Operasi Katarak Gratis Diulas, Puan Dorong Pencegahan Kebutaan Lebih Cepat

Namun beberapa hari kemudian kondisi korban semakin parah, seluruh tubuhnya melepuh dan mata anak tersebut tidak bisa dibuka.

“Ada ruam merah di sekitar mata,” jelas Neela.

Melihat kondisi korban semakin parah, Nila akhirnya membawa anak tersebut ke RS Charitas Miria Palembang.

“Saat tim medis dan tim medis memeriksa, katanya reaksi alergi obat,” jelas Neela.

Kondisi sekitar mata korban semakin parah dan korban dibawa ke RS Mohammad Hoesin Palembang untuk menjalani operasi kornea dengan BPJS Kesehatan.

“Matanya masih bisa melihat, tapi sekarang tidak bisa karena kata dokter kalau tidak dioperasi, matanya akan rontok (bola matanya keluar). Anak saya bisa melihat lagi. Dia harus melihat. donor kornea, tapi biayanya mahal,” jelas Nila.

Melihat kondisi anaknya, Nila melaporkan hal tersebut ke Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Palembang karena menduga petugas kesehatan telah melakukan pelanggaran atau kelakuan buruk terhadap bidan.

Nila yang seorang janda berharap anaknya mendapatkan keadilan karena korban masih ingin bersekolah.

“Saya berharap anak saya sembuh dan mendapat keadilan, sayang dia masih mau sekolah. Saya sudah janda pak, pekerjaan saya hanya sia-sia,” pungkas Nila. (mcr35/jpnn) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *