Kemendikbudristek: Edugames, Solusi Edukasi Siswa tentang Perubahan Iklim

saranginews.com, JAKARTA – Perubahan iklim mengancam kehidupan manusia saat ini dan masa depan.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya aksi dan pencegahan berkelanjutan untuk mengatasi dampak negatif perubahan iklim. 

Baca juga: Kemendikbud umumkan capaian bidang pendidikan vokasi dalam 4 tahun terakhir

Suharti, yang merupakan Ketua Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), mengatakan, “Kami mengapresiasi kerja sama internasional untuk memberikan solusi konkrit melalui edugames guna memperkaya metode pendidikan dan meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap isu perubahan iklim.” Kamis (8/8) Sekretariat Bencana, Satuan Pendidikan Keamanan, Jakarta.

Ia menjelaskan, perubahan iklim menimbulkan ancaman serius terhadap kesejahteraan anak-anak dan remaja.

Baca Juga: Krisis Guru Terancam, Kemendikbud Desak Maksimalkan Sertifikasi

Kelompok ini sangat rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim yang dapat merugikan kesehatan, pendidikan, gizi dan kesejahteraan. 

Untuk mengatasi tantangan tersebut, PREDIKT dan ChildFund Indonesia bersama beberapa mitra melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan materi pendidikan melalui pendekatan edugames.

Baca Juga: Kenduri Svarnabhumi 2024: Kemendikbud Rampungkan Tiga dari 12 Festival Daerah

Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui Kemitraan Australia-Indonesia untuk Pengetahuan, Inovasi dan Teknologi (KONEKSI). 

Hasil akhirnya adalah membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyediakan materi pendidikan tentang perubahan iklim dan ketahanan bencana.

Hal ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk kebijakan pendidikan perubahan iklim dan pengembangan kurikulum.

“Saya berharap permainan edukasi ini dapat menjadi sarana pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan anak-anak pentingnya menjaga lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan iklim,” ujarnya.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Charles Darwin University of Australia, Harkaway Primary School of Australia, Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) dan Sekretariat Nasional Asosiasi Pendidikan Keselamatan Bencana . Seknas). SPAB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kegiatan dimulai pada bulan Juli 2023 dan dijadwalkan berakhir pada bulan Agustus 2024. 

Upaya kolaboratif koalisi ini telah berkembang menjadi penelitian berskala besar yang melibatkan lebih dari 500 anak-anak dan 200 orang dewasa, termasuk orang tua, guru, pejabat pemerintah, akademisi, dan anggota LSM yang aktif terlibat di Indonesia dan Australia. . 

Dengan pendekatan gamifikasi, materi edukasi dikembangkan dalam bentuk board games dan permainan digital yang dirancang agar mudah direplikasi di berbagai daerah dengan menggunakan media digital dan non-digital.

Permainan edukatif ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, komunikasi risiko, tanggung jawab pribadi dan sosial, serta kesadaran lingkungan dan kesetaraan gender. 

“Kami bangga menawarkan alat yang memberdayakan anak-anak untuk menjadi agen perubahan, bukan hanya pendidikan,” kata Avianto Amri, Research Group Leader/CEO PREDIKT.

Prototipe Edugames dikembangkan melalui proses kreasi bersama yang partisipatif dan diuji berulang kali oleh anak-anak di Jakarta, Kupang, dan Australia.

Gagasan untuk meningkatkan inklusi dalam olahraga dikumpulkan dari anak-anak sekolah yang membutuhkan perhatian khusus. 

Setelah beberapa kali uji coba, penelitian yang melibatkan keluarga, anak, dan guru menjadi acuan untuk mengetahui efektivitas permainan dalam meningkatkan minat anak dalam mengambil tindakan terhadap isu iklim.

Sebagian besar siswa yang berpartisipasi menganggap permainan ini menantang namun menarik.

Sementara itu, Claudia, seorang anak tunanetra asal Kota Kupang, NTT yang mencoba board game ini juga mengaku permainan tersebut menyenangkan dan membuat siswa belajar banyak tentang cara membantu lingkungan. 

“Saya sangat bersemangat untuk membaginya dengan teman-teman saya,” katanya. (esy/jpnn)

Baca artikel lainnya… Masih banyak perguruan tinggi yang belum terakreditasi, Kemendikbud siapkan buku pedoman SPMI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *