saranginews.com, JAKARTA – Pemerintah merasa mempunyai kekuatan untuk menghilangkan perjudian online, karena memiliki sumber daya yang cukup. Syaratnya, ada kebenaran dari seluruh elemen yang terlibat.
Padahal, dengan dibentuknya Satgas Pemberantasan Judi Internet, sumber daya yang ada cukup untuk mengidentifikasi dan memberantas perjudian online. Asalkan baik dan tidak ketahuan, berarti dilakukan dengan sepenuh hati, kata pakar internet Alfons Tanujaya.
BACA JUGA: Jangan hanya menjadi petaruh, pendukung dan influencer taruhan online juga harus diwaspadai.
Presiden Joko Widodo membentuk Satgas Judi Internet untuk memfasilitasi pemberantasan perjudian online. Pembentukan Satgas Perjudian Internet tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satgas Pemberantasan Perjudian Internet. Dalam menjalankan tugasnya, Satgas Perjudian Internet mempunyai delapan struktur anggota.
Satgas Judi Internet dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto dengan anggota dari seluruh kementerian, TNI, Polri, BIN, Kejaksaan Agung, OJK, PPATK dan BSSN.
BACA JUGA: Penegak Hukum Harus Berani dan Kuat Hadapi Mereka yang Berkontribusi pada Maraknya Judi Online
Menurut Alfons, organisasi yang tergabung dalam Satgas Judi Internet tidak hanya memiliki sumber daya manusia, namun juga kemampuan teknologi.
“Polisi, PPATK, OJK dan lembaga terkait lainnya mempunyai akses dan sumber daya teknologi yang cukup untuk menangani serangan perjudian online. Asalkan semuanya dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati,” kata Alfons.
BACA JUGA: DPR Apresiasi Langkah Pemberantasan Judi Online, Satgas Minta Ketidakpercayaan
Baru-baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan kebijakan yang membatasi akses VPN gratis. Alfons menilai kebijakan tersebut tidak efektif menekan aktivitas perjudian online. Efeknya bersifat sementara.
“Mungkin sebaiknya Anda juga mempertimbangkan untuk memblokir server yang menawarkan layanan perjudian online. Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah memblokir akses Internet di Filipina dan Kamboja. Sepertinya bagus sekali,” ujarnya. (flo/jpnn)