saranginews.com, JAKARTA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI mengecam tindakan OPM terhadap pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service Selandia Baru Glen Malcolm Conning (50) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
“Komnas HAM mengecam tindakan penyerangan terhadap pilot dan penumpang helikopter, serta penyerangan terhadap warga sipil lainnya yang merugikan upaya perdamaian di Papua,” kata Presiden Komnas HAM RI Atnike Nova Sigiro, Rabu (8/7).
BACA JUGA: Aparat mengevakuasi tenaga kesehatan dan guru setelah KKB membunuh pilot Selandia Baru
Komnas HAM menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tindakan tersebut. Komnas HAM juga mendesak dilakukannya penuntutan terhadap pelaku perbuatan yang menimbulkan korban jiwa dan korban jiwa.
Presiden Komnas HAM mengingatkan bahwa hak untuk hidup, hak bebas dari rasa takut, dan hak atas perlakuan manusiawi merupakan hak asasi manusia yang wajib dijamin dan dilindungi serta menjadi tanggung jawab negara.
BACA JUGA: TNI berhasil mengevakuasi jenazah pilot Zeeland yang dibunuh KKB
“Komnas meminta pemerintah mengambil tindakan untuk melindungi dan memulihkan para korban dan keluarganya akibat aksi kekerasan tersebut.” “Selanjutnya, Komnas HAM meminta pemerintah dan aparat keamanan menjamin keselamatan warga sipil Papua,” Atnike. dikatakan .
Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebelumnya menyandera dan membunuh warga Selandia Baru Glen Malcolm Conning (50), pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service, pada Senin (5 Agustus).
BACA JUGA: Pilot Selandia Baru Dibunuh KKB di Timika
Ketua Operasi Perdamaian Cartenz 2024 Brigjen Pol. Faizal Ramadhani mengatakan, organisasi yang tidak sependapat dengan ideologi NKRI itu juga membakar helikopter IWN, MD.500 ER PK di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada pukul 10.00 WIT.
Benar OPM melakukan penyanderaan dan kejahatan terhadap Tuan Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service, kata Faizal.
Selain itu, pada Selasa (8/6) pukul 12.45 WIB, jenazah pilot Glen Malcolm Conning dievakuasi dari Distrik Alama, Kabupaten Mimika ke RSUD Mimika oleh tim Satgas TNI.
Komandan Komando Gabungan Operasi Pertahanan Daerah (Kogabwilhan) III. Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon menjelaskan, penyintas aksi tersebut berjumlah enam orang, yakni empat petugas kesehatan dan dua anak kecil. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Paris 2024: Seseorang melihat tim sepak bola nasional wanita Selandia Baru dari luar angkasa