Cerita Pidi Baiq Mencoba Jadi Pelukis Gegara Pandemi Covid-19

saranginews.com, BANDUNG – Musisi sekaligus penulis Pidi Baik sepertinya jago menggambar. Baru-baru ini ia mengikuti pameran foto “Music on Canvas”.

Pada tahun 1990, penulis buku unggulan “Dylan: He’s My Dylan” memamerkan lukisannya yang bertema “Kebon” di pameran tersebut. Karya-karyanya pernah dipamerkan di Sujiva Art Space Bandung.

Baca juga: Kehidupan Malam di Bandung, Makan Nasi Goreng dan Bertemu Artis

Gambar pulpen ini memperlihatkan gambar pegunungan dan perkebunan yang dipenuhi potongan bambu. Karya seni ini dibuat oleh Peedy selama enam bulan pada tahun 2020 selama pandemi Covid-19.

“Ini gambaran tidak boleh keluar (rumah) selama Covid-19. “Pada saat itu, saya pikir saya membutuhkan sesuatu yang tahan lama di rumah, dan saya pikir saya akan mengisi kekosongan itu dengan gambar yang detail,” kata pria yang diidentifikasi sebagai ayah Peedy pada pembukaan pameran pada hari Rabu. 7/8).

Baca Juga: Kunjungi Penyapu Jalan dan Artis Puri Ged, Temui Ganjar – Ini Hadiahnya

Menurutnya, lukisan ini merupakan salah satu karya seni termahal karena membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan. Ayah Peedy mengaku tidak akan menjual tenaganya meski ada yang menawarkannya dengan harga tinggi.

“Itu tidak untuk dijual,” katanya.

Baca juga: Ibas yang mengikuti malam kebudayaan terkesan dengan seni para seniman penyandang disabilitas.

Sementara itu, Heni Smith, pemilik Sujiva Art Space, mengatakan langkah tersebut tidak biasa karena jarang melihat foto musisi di acara-acara.

Saat ini, musisi bermain drum, biola, gitar, dll. akrab dengan alat musik. Namun pameran ini menunjukkan bahwa musisi mempunyai keterampilan lain, seperti melukis di atas kanvas.

Puluhan karya seni ini berasal dari tujuh musisi, antara lain Kiki Soelaeman (Tribute), Aldiella Hamida, Agus Sukarnadiputra Azis (Agus Azis), Ammi C Kurniawan, Budi Dalton, Mohammed Bisma Wibisana, dan Pidi Baik.

“Jadi masih ada talenta-talenta lain yang bisa dieksplorasi dan menginspirasi, tapi biasanya mereka tidak punya kredibilitas, tapi setelah melihat hasilnya, bagus. Sejauh ini, ada gambar yang dijual,” kata Heaney.

Erland Efendi, salah satu seniman asal Bandung, mengatakan, ide tersebut muncul saat ia melukis banyak musisi, namun tidak ditampilkan di mana pun.

Berawal dari perbincangan santai bersama musisi lain, Erland mengajak musisi lain yang tertarik dengan fotografi untuk ikut berpameran dan mempublikasikan.

“Dia menikmati lukisan banyak musisi selama ini, dan kami mencoba menampilkan seni itu,” kata Erland. (mcr27/jpnn)

BACA JUGA… Kabar duka, artis ternama Indonesia Joko Pekik meninggal dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *