Piutang Pembiayaan Adira Finance Meningkat di Semester I/2024, Sebegini Angkanya

saranginews.com, JAKARTA – PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance melaporkan pertumbuhan klaim keuangan yang dikelola pada paruh pertama tahun 2024.

Angka tersebut mencapai Rp58,4 triliun, meningkat sekitar 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Banyak hal menarik yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Kemayoran 2024

Informasi tersebut disampaikan CEO Adira Finance Dewa Made Susila pada media update hasil keuangan Adira Finance Semester I/2024 di Jakarta.

Klaim pendanaan yang dikelola perseroan tumbuh 15 persen year-on-year menjadi Rp 58,4 triliun, kata Dewa Made Susila di Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

BACA JUGA: Diikuti 500 peserta, Adira Finance kembali menggelar mudik gratis

Meski terjadi peningkatan permintaan pendanaan, Made mengakui ada sedikit penurunan pendanaan baru.

Hal ini disebabkan oleh perlambatan industri otomotif pada enam bulan pertama tahun ini.

BACA JUGA: Adira Finance akan membagikan dividen tunai Rp 972 miliar dari laba tahun 2023.

Made mengatakan pendanaan baru Adira Finance turun 2% year-on-year (y-o-y) menjadi Rp 20 triliun.

Hal ini terjadi karena daya beli masyarakat yang relatif menurun, suku bunga yang masih tinggi, dan kemudian nilai tukar rupee yang terdepresiasi, ujarnya.

Menghadapi tantangan tersebut, Med menegaskan pihaknya akan terus menerapkan berbagai strategi inovatif untuk meningkatkan efisiensi bisnis.

Salah satunya adalah pengembangan usaha non otomotif seperti kredit multiguna.

Selain itu, perseroan juga berencana memperluas jaringan bisnisnya secara selektif di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi.

Kami berharap langkah ini akan meningkatkan alokasi pendanaan di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan.

Berdasarkan data, perseroan mencatat pertumbuhan baru pembiayaan non otomotif sebesar 21% year-on-year mencapai Rp 4,6 triliun pada paruh pertama tahun 2024.

Pada segmen non otomotif, pembiayaan multiguna menjadi penyumbang terbesar.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan pembiayaan baru pada segmen Syariah sebesar Rp4,3 triliun atau mewakili 22% dari total pembiayaan baru.

Sementara itu, CFO Adira Finance Sylvanus Gani Kukuh Mendrofm melaporkan total pendapatan sebesar Rp5,0 triliun, naik 11% year-on-year.

Namun total belanja juga meningkat sebesar 16% year-on-year menjadi Rp 4,0 triliun pada Semester I/2024.

Ghani menjelaskan, kenaikan biaya tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya pendanaan bagi perusahaan seiring dengan kenaikan suku bunga.

Dengan demikian, laba bersih setelah pajak perseroan tercatat sebesar Rp765 miliar atau turun 7% secara year-on-year, kata Ghani. (mcr31/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA… Danamon, MUFG dan Adira Finance kompak hadirkan promo menarik selama IIMS 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *