PBNU Ibarat Pabrik, PKB Jadi Mobil, Jika Ditemukan Masalah, Ya Harus Ditarik

saranginews.com, JAKARTA – Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengibaratkan hubungan PBNU dan PKB ibarat mobil dan pabrikan mobil.

Dia menjelaskan, jika produsen mobil menemukan adanya cacat pada sistem kendaraan yang dibangunnya, maka pabrik akan mengeluarkan penarikan kembali untuk diperbaiki.

BACA JUGA: PBNU: Pansus Lanjutkan Kerja, Sekjen PKB Hasanuddin Vahid Diperiksa

Hal itu disampaikannya usai menghadiri acara pembukaan Pengurus Wilayah NU Jateng di Semarang, Sabtu (3/8).

“Kemarin adalah perusahaan manufaktur mobil. Dipasarkan, dijual, dipastikan mobil tersebut mengalami error sistem. (Sehingga) produknya ditarik untuk perbaikan sistem,” kata Gus Yahya kepada wartawan saat ditanya soal Pansus PKB.

BACA JUGA: Gus Jazil Soal Manuver PBNU PKB: Pengambilalihan atau pengambilalihan adalah langkah yang salah

Sementara itu, Panitia Khusus PKB pembentuk PBNU saat ini masih melanjutkan aktivitasnya. Setelah memanggil mantan Sekjen PKB Lukman Edi, kini Hasanuddin Wahid harus dipanggil datang ke PBNU untuk menemui pansus.

Hasanuddin Wahid diundang ke ruang pertemuan lantai 5 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya no. 164, Jakarta Pusat, Senin (5/8).

BACA JUGA: Jawaban Gus Yahya Yakinkan Pansus Haji Cak Imin Tak Ada Hubungannya dengan PKB & PBNU

Kelompok Pendukung PKB yang dibentuk PBNU merupakan hasil rapat paripurna PBNU dan ditetapkan Wakil Ketuanya Aam KH Anwar Iskandar serta Wakil Ketua PBNU KH Amin Saeed Husni sebagai ketua dan anggotanya.

Komunitas ini mengundang baik mereka yang masih aktif di PKB maupun yang sudah tidak lagi berada di PKB namun memiliki riwayat di PKB. 

Hasil penelitian tim ini kemudian dituangkan dalam rapat paripurna PBNU untuk pengambilan keputusan organisasi (mcr8/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *