Ketua Persit Kartika Chandra Kirana: Program Memilah Sampah Menabung Emas Pegadaian Sangat Bermanfaat

saranginews.com, JAKARTA – PT Pegadaian gandeng Persit Kartika Chandra Kirana BS Cabang Kopassus meluncurkan proyek Bank Scrap Kopassus di Balai Komando Kopassus, Jakarta Timur. Pada Kamis (1/8)

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi anggota Persit Kartika Chandra Kirana BS Cabang Kopassus dalam pengelolaan sampah rumah tangga melalui inovasi perbankan sampah.

Baca selengkapnya: Mengundang Jurnalis Pacu Pertumbuhan Ekonomi Pegadaian Menjadi Tuan Rumah Media Awards 2024

Dalam sambutannya, Hesti Damar, Direktur Utama PT Pegadaian Central IIKP, mengatakan proyek ini merupakan langkah nyata dalam mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah.

“Dari kegiatan ini Kami tidak hanya merekomendasikan cara memilah sampah yang benar. Namun mereka juga memahami manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah yang baik, misalnya melalui Tabungan Emas Bank Sampah,” kata Hesti.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Group Manfaatkan Kantong Pupuk Bekas untuk Tampil di Jember Fashion Carnival 2024

Sementara itu, Ria Djon Afriandi, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana BS Cabang Kopassus mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Persit Kartika Chandra Kirana BS Cabang Kopassus terhadap persoalan sampah dan pentingnya edukasi pengelolaan sampah yang baik.

Ria juga mengatakan, selain memilah sampah, ada manfaatnya. Program pemilahan sampah untuk menyimpan emas melalui Tabungan Emas Pegadaian juga merupakan program yang sangat bermanfaat.

Baca Juga: Laba Pegadaian Naik 37,9 Persen di Semester I 2024

“Pegadaian tidak didukung, tapi saya sudah menjadi pelanggan sejak 2016. Saya akan mengumpulkan emas secara bertahap, berapa pun emas yang saya simpan. Sekarang juga sudah ada aplikasi Pegadaian Digital jadi tidak perlu lagi. Ke kantor Pegadaian, saya bisa beli Tabungan Emas dimana saja kata Ria.

“Saya juga membuat bank emas untuk anak saya. Jika dia menginginkannya Bank emas juga segera tersedia,” tambahnya.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Indonesia akan menghasilkan 31,44 juta ton sampah pada tahun 2023, namun hanya mampu mengolah 15,74 juta ton.

49,5% berasal dari rumah tangga Oleh karena itu, inovasi dan otonomi di tingkat rumah tangga dalam pemilahan dan pengelolaan sampah sangat diperlukan (chi/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *