saranginews.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melalui berbagai kantor perwakilannya sangat mendorong kerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak lain, guna mengembangkan UMKM agar bisa naik kelas.
Salah satunya dilakukan kantor perwakilan Bank Indonesia wilayah Sulawesi Tengah.
BACA JUGA: Bank Indonesia: Pencegahan penyalahgunaan KRIS adalah tanggung jawab bersama
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah Roni Hartavan menjelaskan kerja sama BI dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui pelatihan yang fokus pada 3 hal yaitu korporasi, kualitas dan kapasitas serta pembiayaan atau permodalan (KKP).
“Kami memberikan pembinaan kepada UMKM dengan fokus pada konteks 3 hal yaitu korporasi, kualitas dan kapasitas serta pembiayaan (KKP).
BACA: Kesepakatan Bank Indonesia Sumut dan Sarinah untuk mendorong kapasitas UMKM yang optimal
Lanjutnya, BI mendukung 59 mitra UMKM, dengan total 108 UMKM.
Pengembangan UMKM juga dilakukan bekerjasama dengan pemerintah daerah. dan asosiasi lainnya.
BACA JUGA: Indeks Bisnis UMKM BRI Q2 2024 Mulai Membaik, Ini 4 Faktor Pendukung Utamanya
“Karena pengembangan UMKM perlu kerjasama, tidak bisa sendiri, harus dikembangkan bersama-sama.”
Oleh karena itu, terkadang ada acara yang dibawakan oleh masing-masing kelompok yang perlu disinkronkan, kata Roni di Jakarta, Sabtu (3/8).
Menurut dia, langkah ini juga akan memudahkan pemangku kepentingan dalam menyusun peta jalan dan rencana pengembangan UMKM di Sulteng.
Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil manis dengan hadirnya beberapa mitra UMKM yang berhasil memasuki pasar global.
Roni mengatakan, beberapa produk UMKM yang dikelolanya sudah mampu membuka pintu ekspor, seperti ekspor ikan sidat, kakao, dan durian ke China dengan total nilai Rp 600 miliar.
“Kemudian ada tenun (batik) yang digunakan Elon Musk dari UMKM Sulteng. Jadi perlu adanya kerjasama dalam pengembangan UMKM Sulteng dan tidak bisa sendirian, ini harus menjadi pengembangan UMKM bersama,” kata e.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Sulteng Sisliandi Ponulele mengatakan, ada beberapa pihak lain yang terlibat dalam kerja sama tersebut untuk membawa UMKM naik level. Mulai dari BUMN, asosiasi dunia usaha, hingga perguruan tinggi.
“Dengan menggandeng BI dan pihak lain, kita akan mendapat dukungan sehingga bisa mendapatkan hal-hal lain.” Misalnya kemudahan akses pendanaan dari bank-bank BUMN, Pegadaian dll,” ujarnya.
Sisliandi mengatakan, Pemda Sulteng akan fokus pada pengembangan UMKM pada tiga sektor utama yakni sastra, makanan olahan, dan kerajinan tangan.
Pihaknya juga membuka ruang kerja sama dengan pihak lain yang ingin membantu UMKM. (rdo/jpnn)
BACA Artikel LAINNYA… Begini Cara Efisien BRI Kelola NPL UMKM Agar Tetap Rendah, Keren