saranginews.com, Jakarta – Tim terus berupaya memperdalam hubungan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau Panitia Khusus PKB.
Usai menelpon mantan Sekjen PKB Luqman Eddy, kini giliran Sekjen PKB Hasanuddin Wahid yang diundang ke PBNU untuk bertemu tim pansus PKB.
Baca: Terbuka Peluang PKB Juga Dukung Asep Jaapar di Pilkada Sukabumi
Berdasarkan undangan yang beredar di kalangan jurnalis internal, Hasanuddin Wahid diminta datang ke ruang rapat lantai 5 gedung PBNU di Jalan Kramat Raya No 164, Jakarta Pusat, Senin (5/8).
Surat undangan Hasanuddin Wahid ditandatangani Wakil Sekjen PBNU KH Amin Saeed Husni dan Wakil Sekjen PBNU Gus Imron Rosyadi Hamid.
Baca juga: Terkait Pilkada Jateng, PKB Datangkan Kader, Gerindra Dukung Wakil Kapolda
Dalam surat tersebut, Hasanuddin Wahid diminta memberikan keterangan tentang hubungan Nahdlatul Ulama dan PKB.
“Sebenarnya hari ini kami sudah mengirimkan undangan kepada mereka. Banyak yang akan kami undang,” kata Gus Imron Rosyadi Hamid saat dikonfirmasi.
Baca: Soal Langkah PBNU, Gus Jazil PKB: Pengambilalihan atau Rebut Adalah Tindakan Curang
Sebelumnya, Mantan Sekjen PKB Lukman Eddy sempat mengungkapkan peran Dewan Suro PKB dikurangi berdasarkan hasil Kongres PKB di Bali.
Lukman mengatakan, penurunan status Dewan Suro berdampak pada dinamika internal PKB dan hubungannya dengan PBNU.
Hal itu diungkapkan Lukman Eddy di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, usai menanggapi panggilan Tim Lima PBNU pada Rabu (31/7).
“Sejak Kongres di Bali, sebagian besar kewenangan Dewan Suro di AD/ART dihilangkan, sehingga kita tidak melihat lagi peran Dewan Suro, dan ini tidak hanya di tingkat DPP, tapi juga di DPW. dan tingkat DPC,” kata Luqman. (mcr8/jpnn)