OMAI Fitofarmaka Harus Masuk Formularium Nasional & Bisa Diresepkan Para Dokter

saranginews.com JAKARTA – Bahan baku obat Indonesia sebagian besar masih diimpor, terutama bahan obat (API) dan bahan tambahan obat.

Ketergantungan ini membuat industri farmasi Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga dan pasokan global.

Baca juga: Tips meredakan batuk peralihan dengan obat bebas

Oleh karena itu, penting untuk mendorong percepatan kemandirian farmasi di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pengobatan alami (OBA).

Rizqa Andalusia, Kepala Badan POM, mengatakan pada hari Sabtu bahwa “ada enam industri kosmetik dan delapan industri obat alami berkomitmen menjadi induk angkat bagi obat alami dan perusahaan kecil dan menengah di bidang kosmetik.”

Baca juga: Presiden BPOM: Perlu Kerjasama Stakeholder Industri Lingkungan dan Gizi

Dexa Group dan industri obat alami (OBA) lainnya menjadi orang tua angkat yang memberikan pendidikan dan pelatihan pengembangan OBA kepada para produsen UKM. Upaya tersebut diyakini dapat mempercepat kemandirian kedokteran di Indonesia.  

Program Parenting UMKM Obat Alami dan Kosmetik ditandatangani pada Festival Kesehatan Indonesia (Wellfest) 2024 di Mall Central Park, Jakarta, Jumat (2/8). 

Baca juga: Kemenkes dan PB IDI Sepakat OMAI Fitofarmaka Boleh Resep Dokter

Melalui program ini, industri obat dan kosmetika alami memberikan bantuan kepada usaha kecil dan menengah dalam hal peningkatan pengetahuan terkait perizinan, standar, peralatan, mutu, produk, teknologi dan pemasaran.

“Usaha kecil dan menengah diharapkan menjadi pelarut yang tumbuh lebih cepat,” katanya dan terdapat persaingan yang tinggi.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Keilmuan Dexa Group, Prof.Dr. Raymond Tjandrawinata mengatakan, penandatanganan ini merupakan komitmen Dexa Group dalam memberikan dukungan berupa edukasi dan berbagi pengetahuan kepada UMKM produsen obat alami. 

“Ini merupakan kolaborasi yang baik antar produsen dalam mengembangkan ekosistem obat alami yang potensial,” ujarnya. “Besar di Indonesia dan dunia.” 

Hal ini dapat mendorong produk obat alami di Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu bersaing di pasar global.

Misalnya saja pemanfaatan ginseng oleh masyarakat di Korea Selatan, pengobatan tradisional di China, Ayurveda di India, hingga obat modern fitofarmaka asli Indonesia (OMAI) perlu digalakkan agar pemanfaatannya lebih luas.

“OMAI Fitofarmaka harus masuk dalam formula nasional agar dokter bisa meresepkannya,” tegasnya. 

Heri Sutanto, Presiden Dexa Medica, mengatakan potensi pengobatan alami di Indonesia sangat besar dan Dexa Group ingin mendapatkan pangsa pasar.

Saat ini diproduksi 31 obat fitofarmaka alami, dan Dexa Group menyumbang sekitar 90% dari obat alami yang terdaftar di OMAI Fitofarmaka.

“Kami tidak hanya mengelola produk farmasi, namun kualitas produk Dexa Group dibuktikan dengan hadirnya di pasar ekspor seperti Filipina, Nigeria, Kamboja, Vietnam, Amerika Serikat, Mongolia, Singapura, dan Timor Timur.

Saat ini terdapat beberapa produk Dexa Group yang termasuk dalam obat herbal seperti Stimuno, Inlacin, Redacid dan Disolf. (esy/JPNN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *