saranginews.com, JAKARTA – Pakar Hukum BUMN Universitas Indonesia Teddy Anggoro menekankan pentingnya menjaga profesionalisme Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mencegah perusahaan negara ikut serta, terutama menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). .
Pernyataan itu disampaikan Teddy di tengah maraknya protes dan kebohongan yang ditujukan kepada sejumlah petinggi BUMN.
Baca: Promosikan Budaya Moral Rayakan Festival Budaya TASPEN Tahunan ke-4
Ketentuan dalam UU BUMN salah satunya menjadi pedoman bagi seluruh upaya mewujudkan perusahaan BUMN yang profesional dan pada akhirnya akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat Indonesia, kata Teddy.
Menjelang RUPS, banyak BUMN menghadapi persoalan tak berdasar dan serangan politik yang bertujuan melemahkan manajemen.
Baca Juga: Praktik Terbaik Semester Pertama 2024; SIG berfokus pada penciptaan peluang pertumbuhan dari Green Cement dan solusi berkelanjutan
Kejadian baru-baru ini yang melibatkan Kamelia Faisal, Wakil Direktur MIND ID dan Direktur Biofarma, adalah contoh nyata dari upaya tersebut.
Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam pengelolaan BUMN. BUMN harus bebas dari korupsi politik dan memiliki tempat bekerja yang layak, terutama di depan RUPS, kata Teddy.
Baca Juga: Semester I 2024 Jasindo mendapat pekerjaan bagus.
Menurut dia, Menjaga lingkungan kerja profesional yang bebas dari afiliasi politik merupakan langkah penting dalam memastikan tujuan yang ditetapkan BUMN dapat tercapai secara efektif.
Teddy yakin dengan mengedepankan profesionalisme dan tidak melibatkan politik dalam pengelolaan BUMN, maka BUMN dapat terus tumbuh dan benar-benar berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Sangat disayangkan reputasi seseorang diserang tanpa bukti valid dan informasi yang benar. Ini sangat penting untuk kebebasan berpendapat. Rumor, serangan pribadi sebelum RUPS atau pergantian direksi.” gerakan protes,” kata Teddy (chi/jpnn).
