saranginews.com, JAKARTA – Memorandum of Understanding (MOU) resmi ditandatangani antara UK Political Investigation Program dan DPP GMNI kemarin, Jumat (2/8).
Penandatanganan berlangsung di Gedung AB UKI, Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur.
BACA: GMNI Jatim serukan pemilu damai tanpa provokasi
Nota Kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh Dr. Verdinan Robertua, M.Sc.Soc Dekan FISPOL UKI dan Ketua Umum DPP GMNI Imanuel Cahyadi.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan Dokumen Tata Tertib Program Studi Ilmu Politik Fisipol UKI oleh Ketua Program Studi Indah Novitasari, S.Sos., M.Si (Han) dan Ketua DPP Pendidikan dan Kebudayaan GMNI, Syam Firdaus. Jafba.
BACA: GMNI mengadakan protes untuk mendorong penyelidikan pelecehan dan penyerangan seksual
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum DPP GMNI Imanuel Cahyadi menyampaikan bahwa GMNI, organisasi pemuda/mahasiswa yang telah berdiri hampir 70 tahun di seluruh Indonesia, menyambut baik kerjasama tersebut.
“GMNI menyambut baik pelaksanaan MOU ini, yang sejalan dengan tujuan GMNI di bidang pendidikan, untuk mencapai tri dharma perguruan tinggi. Kemampuan anak bangsa untuk mengakses pendidikan tinggi,” kata Immanuel.
BACA: Ketum GMNI Tolak Gerakan Pemecatan Presiden Jokowi
Imanuel juga menjelaskan syarat-syarat MOU yang disepakati.
Pertama, pendidikan dan pengajaran, meliputi: pelaksanaan seminar/kuliah tamu/kuliah jarak jauh/kuliah umum/konferensi/lokakarya ilmiah, dan pelatihan, termasuk pelaksanaan MBKM; Kedua, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; Ketiga, pembinaan dan pengembangan tentang “bakat – SDM khususnya penerimaan mahasiswa baru,” kata Imanuel.
Selain itu, Ketua Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DPP GMNI Syam Firdaus Jafba mengucapkan terima kasih atas adanya kerjasama ini sebagai sarana dukungan GMNI terhadap mahasiswa kurang mampu dan bagaimana komitmen GMNI dalam mencapai tujuan bernegara. dalam pembukaan UUD 1945 pasal IV.
“Salah satu tujuan nasional yang disebutkan dalam pembukaan UUD 1945, adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, yang dibuktikan dengan menjamin bahwa setiap anak yang lahir di negara ini mempunyai hak atas pendidikan. pendidikan ke pendidikan tinggi. “ucap Syam.
Syam pun membeberkan beberapa detail hasil kesepakatan tersebut.
“Memungkinkan pelajar dan calon mahasiswa dengan biaya pendidikan rendah untuk melanjutkan pendidikan, dengan potongan biaya pendidikan sebesar 50%, dan Program Pengenalan Pembelajaran Dini (RPL) yang menunjukkan keberhasilan pendidikan seseorang adalah sah. Pendidikan informal, pendidikan nonformal, dan/atau pengalaman kerja “sebagai landasan melanjutkan pendidikan formal dan penyetaraan kualifikasi tertentu, apabila mendapat masukan dari GMNI,” jelasnya.
Syam berharap kedepannya kemitraan ini dapat mencakup seluruh sistem pendidikan di Inggris.
“Tidak menutup kemungkinan kedepannya program kerjasama ini akan diperluas hingga mencakup kesempatan pendidikan lainnya hingga jenjang pendidikan Magister dan Doktor,” ujarnya. (bunuh/jpnn)