saranginews.com – Batola – Kementerian Pertanian menjadikan Kalimantan Selatan sebagai salah satu daerah yang paling fokus dalam pengembangan produksi pangan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta perhatian khusus terhadap sektor pertanian karena merupakan sektor penting. Jika bertani sulit, maka dunia akan sulit.
Baca Juga: Menteri Pertanian Amran menggalakkan teknologi ini untuk mempercepat penanaman
Menteri Pertanian Amran juga menekankan pentingnya kerja sama untuk menyelesaikan krisis pangan global.
Dalam setiap kunjungannya, Menteri Pertanian Amran selalu memastikan proyek pemompaan berjalan dengan baik dan meminta petugas pertanian kabupaten, kota, dan daerah turun ke lapangan untuk mengecek ketersediaan air dan kebutuhan pemompaan, sehingga agar proyek berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Baca Juga: Percepat Pencapaian Tujuan PAT, Adakan Konferensi Pengembangan Teknologi di Sulsel
“Tanpa kalian kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kita harus kuat bersama untuk mengguncang dunia dan mewujudkan keinginan kita menjadi keranjang pangan dunia,” ujarnya.
Mendukung hal tersebut, Wakil Direktur Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Sekretaris Daerah (Sekda) Dedi Nursamsi dan Pj Dr. Bupati Kabupaten Barito Kuala (Batola), Zulkipli Yadi Nur Batola, menggelar rapat kerja sama pada Rabu (31) di Kantor Bupati Batola, guna mempercepat perluasan areal tanam (PAT) dan Koordinasi Pencetakan Sawah Program. Kalimantan Selatan. /7).
Baca Juga: Gerak cepat, rencana aksi Kementerian Pertanian atasi ancaman krisis pangan global.
Dedi mengingatkan, saat ini Indonesia sedang krisis pangan. Produksi beras saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dan cadangan beras pemerintah (CBP), sehingga menyebabkan kekurangan beras di dalam negeri.
Sedangkan impor ke dalam negeri tidak mudah,” ujarnya.
Negara-negara pengekspor memberlakukan pembatasan untuk melindungi kepentingan domestiknya karena ketidakstabilan lingkungan global.
“Kalau mau swasembada berarti harus mengatasi kekurangan atau kekurangan budidaya padi. Menteri Pertanian Amran fokus meningkatkan budidaya padi, ujarnya.
Dadi mengatakan ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi, seperti meningkatkan hasil, membuka lahan sawah baru, dan meningkatkan indeks investasi (IP).
“Di antara ketiganya, cara yang paling cepat adalah dengan meningkatkan IP, yaitu melalui PAT, pemompaan dan remediasi lahan, terutama pada lahan dengan satu IP,” kata Dedi.
Kabupaten Battala merupakan salah satu daerah penghasil beras di Kalimantan Selatan bahkan Tanah Air.
“Jika Kabupaten Batola berhasil meningkatkan hasil panen, maka wilayah Kalimantan Selatan pun akan sukses, bahkan di dalam negeri,” ujarnya.
Sementara itu, Pemkab Battala mendukung penuh proyek PAT.
“Dalam kasus PAT, kita bisa punya harapan, karena kita terus mendorong kerja dan seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil tindakan dan akan kita dukung. ,” kata Zulkipli.
Batola menganggarkan Rp 1,25 miliar dalam APBD Perubahan untuk pengembangan peralatan, pendampingan dan bantuan pengendalian hama guna mendukung program PAT. (*/jpnn)