saranginews.com, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkaji program makanan bergizi gratis Presiden terpilih dan Wakil Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Dalam studinya, PBB mengkaji dampak penerapan program makanan bergizi gratis.
BACA JUGA: Pola makan Prabowo dikabarkan sedang dipelajari oleh PBB
Ia mengatakan, ada beberapa manfaat jika program makan gratis bergizi ini berhasil, yakni meningkatkan angka kehadiran anak di sekolah.
Selain itu, kesejahteraan petani, nelayan, peternak, dan Usaha Kecil Menengah (UKM) meningkat.
BACA JUGA: Rencana diet diharapkan dapat meningkatkan konsumsi protein di Indonesia
Kemudian pada kesejahteraan keluarga dan kesehatan anak di sekolah, peluang kerja baru semakin meningkat, khususnya bagi perempuan.
Menanggapi kajian PBB tersebut, petani dan pengamat profesional Wayan Supadno mendukung penuh program gizi gratis yang merupakan program utama presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ini karena sangat baik untuk masa depan anak-anak Indonesia. .
BACA JUGA: Para psikolog berpendapat bahwa program nutrisi penting untuk tumbuh kembang anak
“Saya sangat senang menjawabnya. “Program Presiden terpilih Prabowo Subianto berupa makanan bergizi gratis dengan susu non impor, diharapkan membawa banyak manfaat,” kata Wayan, Jumat (2/8/2024).
Menurut Wayan, selain memberikan nutrisi yang dibutuhkan anak, juga berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru, khususnya di bidang pangan.
“Pekerjaan baru tercipta di sektor pangan, seperti petani, peternak, dan peternakan sapi perah, yang sejauh ini mengimpor lebih dari 82 persen total kebutuhan susu kita, meskipun pakannya adalah bungkil sawit yang diimpor dari Indonesia.” dia berkata.
Selain itu, Wayan mengatakan program makan siang gratis yang tersebar di seluruh Indonesia turut meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Wayan menilai, program pangan bergizi gratis ini pasti akan berdampak pada usaha kecil jika pemerintah mengamanatkan mereka untuk menyiapkan bahan dasar makanan bergizi tersebut.
Hal ini, kata Wayan, berarti akan terbukanya lapangan kerja baru dan pendapatan masyarakat meningkat.
“Kesempatan kerja akan tercipta dan pendapatan per kapita pedesaan akan meningkat, karena total kebutuhan negara maju adalah pendapatan per kapita sebesar Rp 16,5 juta per bulan, maka usaha kecil dan menengah juga akan lebih bergairah,” ujarnya.
Wayan juga berharap program makan gratis bergizi yang diusung Prabowo terus berlanjut dan melahirkan generasi yang lebih baik serta membuka banyak lapangan kerja baru.
“Saya berharap warisan ini akan melahirkan banyak generasi emas dan menciptakan lapangan kerja yang luas,” kata Wayan.
Sebelumnya, penerbit buku “Strategi Transformasi Bangsa”, Dirgayuza Setiawan mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkaji program makan gratis bergizi untuk presiden terpilih Prabowo Subianto.
PBB disebut sudah menilai dampaknya ketika program makanan bergizi gratis diterapkan.
“Kami mendapatkannya dari UN WFP. “Jadi dalam agenda pangan mereka sudah punya kerangka untuk melihat apa yang terjadi jika makanan bergizi gratis diterapkan,” ujarnya.
Dari bukti yang disampaikannya, program makan bergizi gratis untuk anak mempunyai beberapa manfaat, yaitu peningkatan angka partisipasi anak, peningkatan angka kehadiran, penurunan angka putus sekolah, peningkatan nilai ujian, dan penurunan angka kekurangan zat gizi makro.
“Angka partisipasi anak sekolah meningkat, angka kehadiran meningkat, angka putus sekolah menurun, nilai ujian meningkat, dan angka defisiensi makronutrien menurun,” ujarnya.
Kemudian program ini memberikan manfaat lainnya. Ia mengatakan, kesejahteraan petani, nelayan, penggembala, dan UKM meningkat.
Kemudian kesejahteraan keluarga yang memiliki anak bersekolah meningkat, lapangan kerja baru meningkat terutama bagi perempuan.
Selain itu, partisipasi anak perempuan di sekolah meningkat dan kebiasaan memilih makanan lokal yang sehat meningkat.
“Akan ada dampak lain misalnya kesejahteraan petani, nelayan, penggembala,” kata Dirgayuza Setiawan (jum/jpnn).