saranginews.com, JAKARTA – Demonstran Liga Rakyat Melawan Indonesia (ARMI) menggelar aksi menyuarakan pendapatnya di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka menuntut lembaga antirasuah mengusut dugaan kasus korupsi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
BACA JUGA: Menteri Agama Yaqut Cholil Kembali Dilaporkan KPK
“Korupsi sebagai Kejahatan Khusus Korupsi telah menjadi salah satu permasalahan paling berat yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Tidak hanya merugikan keuangan negara, korupsi juga merugikan sistem demokrasi, memperlebar kesenjangan sosial, dan menghambat pembangunan ekonomi.
Oleh karena itu, korupsi sering kali dikategorikan sebagai kejahatan yang jarang terjadi, kata Koordinator Aksi Aliansi Rakyat Indonesia (ARMI), Bung Wake, Jumat (2/8/2024).
BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi di Sulut, KPK Panggil Pejabat BPKM dan Pengusaha
Kasus korupsi yang kini ditangani Kajati Papua terkait dugaan penggelapan anggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2021. Kasus ini terbukti merugikan negara senilai Rp 8 triliun.
Bung Wake mengatakan, banyak saksi yang diperiksa dalam kasus ini. Namun rincian nama individu atau petugas yang diperiksa sejauh ini tidak menimbulkan keraguan dalam kasus ini.
BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi Rp 1,3 T di ASDP PT, KPK Panggil Dirut Jembatan Nusantara Youlman Jamal
“Kami mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengambil alih penyidikan kasus dugaan korupsi dana Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021. Sebab selama ini penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Papua belum melakukan hal itu. menunjukkan kemajuan yang signifikan.”
Atas dasar itu dan lambannya Kejati Papua dalam menangani kasus ini, kami di ARMI menilai KPK memiliki kapasitas dan independensi yang lebih kuat dalam menangani kasus korupsi besar seperti ini, ujarnya.
Dengan kewenangan yang dimilikinya, diharapkan KPK dapat mengusut tuntas kasus ini dan memvonis para pihak yang bersalah tanpa ada campur tangan pihak manapun, tambahnya.
Selain mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengambil alih penyidikan kasus dugaan korupsi dana PON 2021 yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Papua guna menjamin proses hukum yang adil, transparan, dan tidak berbobot, ARMI juga meminta dilakukannya pengusutan. , proses penuntutan dan persidangan dilakukan secepat mungkin dengan tetap menjunjung asas – asas hukum yang relevan.
ARMI mendesak KPK mengusut dan menangkap Dr. NWS sebagai pejabat penting Papua 2021 yang menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) diduga terlibat dalam pengelolaan dana PON yang menyebabkan negara merugi Rp 8 triliun.
“Kami berkomitmen untuk terus memantau kasus ini hingga tuntas dan melakukan berbagai langkah untuk memastikan keadilan benar-benar ditegakkan. Kami tidak akan tinggal diam sampai kasus ini selesai secara tuntas dan transparan,” tutupnya (ray/jpnn). Yuk, tonton juga video Ini!