saranginews.com, JAKARTA – Program makan bergizi gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto diharapkan dapat meningkatkan kapasitas konsumsi protein Indonesia yang lebih rendah dibandingkan sejumlah negara tetangga.
Teman dekat Prabowo, Dirgayuza Setiawan, menyoroti pentingnya program ini dalam konteks kekurangan protein per kapita, yang masih menjadi masalah serius di Indonesia.
BACA JUGA: 6 Makanan Pencegah Obesitas
Dirgayuza menjelaskan konsumsi protein per kapita Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia. Faktanya, untuk 20 persen penduduk Indonesia yang berpenghasilan teratas, konsumsi protein per kapita hanya 82 gram, jauh di bawah standar negara-negara tersebut.
“Ini harus menjadi perhatian kita agar masyarakat lebih teredukasi. Mereka harus tahu apa saja yang harus dikonsumsi agar sehat,” kata Dirgayuza dalam acara temu ekonom INDEF di Jakarta, Senin (29/7).
BACA JUGA: Remaja Bandung Terima Pesanan Makanan dari Driver Ojol Sambil Lengket, Alamak
Dijelaskannya, program ini meliputi makan siang dan susu gratis di sekolah serta bagi ibu hamil dan bayi.
Secara total, 84 juta calon penerima manfaat dilayani oleh 48.000 unit layanan. Sasaran utama program ini adalah 44 juta anak usia sekolah, 4 juta pesantren, 30 juta bayi, dan 4 juta ibu hamil.
BACA JUGA: Jika Ingin Peredaran Darah Tubuh Lebih Lancar, Konsumsilah 6 Makanan Ini
Program makan gratis bergizi ini akan memanfaatkan surplus produk dalam negeri seperti ayam, telur, dan ikan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
“Saat ini kita kelebihan produksi daging ayam, telur, dan ikan. Semua itu akan diarahkan pada program makanan bergizi gratis,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada perbaikan dan pembangunan sekolah. Dari 200.000 sekolah yang tidak memiliki program yang memadai, serta 500.000 ruang kelas yang rusak, semuanya akan diperbaiki dalam lima tahun ke depan.
“Sekolah-sekolah yang disebutkan sebelumnya akan menjadi prioritas Pak Prabowo,” tambahnya.
Melalui langkah ini, pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting secara signifikan. “Kami berharap seluruh kebutuhan protein masyarakat, khususnya di pedesaan dapat terpenuhi,” ujarnya. (tan/jpnn) Video terpopuler hari ini:
BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Para psikolog menganggap program makan bergizi penting bagi tumbuh kembang anak