Kemenag Ajak Mahasiswa Jadi Agen Cegah Perkawinan Anak di Kalangan Generasi Muda

saranginews.com, YOGYAKARTA – Agus Suryo Suripto, Kepala Subdirektorat Pembinaan Keluarga Sakinah Kementerian Agama (Kemenag), mengajak pelajar untuk turut serta menjadi agen pencegahan pernikahan anak.

Ajakan tersebut disampaikannya saat ditemui di Yogyakarta, Rabu, di Universitas Gajah Mada (UGM) dalam rangka acara Marriage Age Youth Leadership (BRUN) bekerja sama dengan Markplus yang merupakan rangkaian acara Indonesia Marketing Festival 2024. ) /7).

BACA JUGA: Kampanye Digital Pernikahan Anak Marak, Begini Reaksi Cristina Aryan, Tetap Semangat!

Suryo menjelaskan mahasiswa mempunyai peran yang strategis, luas dan optimal dibandingkan bagian masyarakat lainnya.

Sebagai akademisi, mahasiswa memiliki pemikiran kritis yang kuat terhadap kondisi sosial, termasuk permasalahan keluarga seperti tingginya angka pernikahan anak, stunting, dan perceraian.

BACA JUGA: Angka Pernikahan Anak, Indonesia Peringkat 7 Dunia

“Mereka (mahasiswa) mempunyai peran yang sangat strategis sebagai agen perubahan di masyarakat, yang seringkali kita rasakan sebagai agen perubahan,” ujarnya.

Suryo mengatakan, pihaknya telah bermitra dengan sejumlah universitas dan akademisi Indonesia, termasuk Universitas Islam Negeri Malang.

BACA JUGA: Kementerian Agama adakan pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi takmir masjid, penasihat agama, dan warga penyandang disabilitas

Untuk mengubah persepsi bahwa pernikahan dini itu baik, dilakukan pelatihan kepada agen untuk mencegah pernikahan dini. Pandangan ini dianggap pemikiran yang salah.

“Kami mengapresiasi dan memahami bahwa mahasiswa menghadapi permasalahan ini ketika mereka mulai berkeluarga,” kata Suryo.

Menurut Suryo, setelah dibekali ilmu dan keterampilan, mahasiswa berbasis komunitas pada program kuliah kerja nyata (KKN) bisa berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa.

“Peran mahasiswa diharapkan dapat mengubah permasalahan sosial dan budaya di masyarakat,” imbuhnya.

Suryo berharap para pelajar dapat mengubah cara pandang teman-temannya terhadap pernikahan anak. Menurutnya, peran mahasiswa dapat mendukung transformasi dan kebijakan Kementerian Agama.

“Kanwil Kemenag Provinsi Jakarta akan melanjutkan acara ini dengan kerja praktek terkait literasi keluarga di UGM. Acara ini juga sebagai upaya sosialisasi capaian Kemenag dibawah kepemimpinan Menteri Agama . Yakut Cholil Kumas,” ujarnya.

Gagasan tersebut, lanjut Suryo, diperkuat dengan dukungan norma hukum.

Kementerian Agama memiliki peraturan terkait Gerakan Keluarga Sakina, yaitu Keputusan Direktur Jenderal Pimpinan Umat Islam Nomor 1.099 Tahun 2023 yang mengatur tentang peran serta masyarakat, termasuk akademisi, dalam membangun stabilitas keluarga.

Rangkaian acara IMF 2024 akan digelar di tujuh kota di Indonesia. Dari Yogyakarta pada tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus 2024 di Pekanbaru (5-6 Agustus 2024), Palembang (7-8 Agustus 2024), Manado (12-13 Agustus 2024), Bali ( (14-15 Agustus), 2024), Bandung (19-20 Agustus 2024) dan Surabaya (21-22 Agustus 2024).

Seminar yang merupakan bagian dari Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 ini menghadirkan sejumlah pembicara yaitu Alyssa Wahid, Pakar Pembangunan Keluarga Sakinah dari KUA dan Kementerian Agama, serta Nurmey Nurulcak, Instruktur Pembangunan Keluarga Sakinah.

Ahmad Fauzin, Direktur Biro Informasi dan Penerangan (ADI) Kemenag, pejabat Kanwil Kemenag DIY, Siti Ari Budianti, Pembantu Dekan Fakultas Pertanian UGM dan anggota turut hadir. Markplus Indonesia. (flo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *