UBK Memulai Penelitian Kolaboratif Penggunaan Teknologi Digital Bawaslu untuk Pengawasan Pemilu

saranginews.com, Jakarta – Universitas Bung Karno (UBK) bersama dosen dari kampus lain memulai penelitian bersama di Pulau Seribu, Jakarta Utara.

Kajian kolaboratif ini fokus pada konsep pemanfaatan teknologi digital oleh Komisi Pemilihan Umum (Bawaslu) sebagai proyek pengabdian negara untuk pelaporan dugaan penyimpangan pemilu dan program investigasi bersama dalam negeri (PKDN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. . , Riset, Teknologi dan Teknologi Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Fakultas Hukum UBK Lakukan Pengmas dan Ziarah Makam Bung Karno

Peneliti pertama dipimpin Rektor UBK Didik Suhariyanto, Prof. Suparji Ahmad dari Al-Azhar, Azmi Syahputra dari Universitas Trisakti, Gunawan Djajaputra dari Untar dan lainnya mengunjungi kantor Bawaslu.

Didik Suhariyanto mengatakan, kajian tersebut merupakan langkah khusus untuk memastikan proses pemilu di Indonesia lebih transparan dan terpercaya.

Baca juga: Presiden UBK Tuan Rumah Perayaan HUT RI ke-78, Dorong Gen Z Rangkul Teknologi Digital

“Kami meyakini teknologi digital mempunyai peran penting dalam perbaikan proses pemilu melalui kajian ini, kami berharap dapat berperan nyata dalam mewujudkan pemilu yang lebih bersih dan jujur,” kata Didik. “

Sementara itu, Rahadi Pramono, Ketua Bavaslu Kepulauan Seribu, menyambut baik kerja sama tersebut.

Baca juga: UBK dan Bosowa Gandeng Sosialisasikan Informasi Asuransi kepada Mahasiswa

Didik berharap penelitian tersebut segera digunakan untuk memantau pemilu ke depan.

Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memastikan pemantauan pemilu dapat lebih spesifik dan akurat untuk mencegah segala bentuk manipulasi politik yang menyesatkan dan cacat, kata Lahadhi Pramono.

Kajian ini akan melibatkan para ahli di bidang teknologi informasi, hukum, dan ilmu politik dan akan berlangsung selama 12 bulan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman praktis bagi Bawaslu untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam sistem pemantauan pemilu.

Melalui penelitian bersama ini, UBK dan Bawaslu menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk memastikan demokrasi Indonesia aktif dan transparan.

Narasumber penelitian lainnya antara lain Ismail, Bernadete Nurmawati, Hartana, Iskandar Zulkarnain, Fauziah dan Abdul Haris. Santri tersebut antara lain Muhammad Jedha Malik An Naas, Theressa Florentina Marshella Assan dan Muhammad Adita Fajar (jum/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *