saranginews.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menawarkan berbagai fitur dan layanan transaksi melalui super app BRImo.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan hingga akhir Juni 2024, BRImo memiliki 35,2 juta pengguna.
BACA JUGA: BRI mengucurkan pinjaman UKM triliunan rupee untuk dukung perekonomian negara
Angka ini naik 26,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, kami berhasil mencatatkan transaksi keuangan sebanyak 2,01 miliar dengan volume transaksi sebesar Rp2,574 triliun, meningkat 35,81 persen year-on-year, kata Sunarso.
BACA JUGA: Temui Angseri, desa klasik dengan pengelolaan terbaik di Tabanan Bali
Kabar baiknya, backend BRImo kini mampu menangani lebih dari 25 ribu transaksi per detik.
Arga M. Nugraha, Direktur BKI Digital dan IT, secara terpisah mengatakan kapasitas ini akan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan transaksi yang terjadi.
BACA JUGA: Ini Upaya Nyata BRI Selamatkan Lahan Kritis di Muaragembong Akibat Erosi
Misalnya saat gajian atau libur panjang, dan juga untuk merayakan hari raya, kata Arga.
Arga mengatakan BKI telah mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung pengembangan infrastruktur dan teknologi BRImo.
Selain itu juga mencakup pengembangan dan eksplorasi kemampuan baru yang mendukung keamanan, kenyamanan dan kelancaran berdasarkan kebutuhan nasabah dalam bertransaksi menggunakan BRImo.
Dari sisi keamanan, BRI selalu memperbarui teknologi untuk mengantisipasi bentuk-bentuk kejahatan digital.
“BRI mengedukasi nasabah dan karyawan tentang peningkatan kesadaran keamanan siber serta bekerja sama dengan masyarakat dan otoritas keamanan siber yang ada,” kata Arga.
FYI, BRImo yang memiliki lebih dari 100 fitur ini terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen pengguna.
Mulai dari penambahan fitur investasi, pembelian tiket kereta kecepatan tinggi Whoosh, kupon gaya hidup gaming dan streaming, registrasi BRImo di luar negeri hingga fitur registrasi merchant.
BRImo semakin lengkap karena memiliki fitur QRIS lintas negara yang dapat digunakan pengguna untuk bertransaksi saat berbelanja di Singapura. (mrk/jpnn)
