saranginews.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memerintahkan audit terhadap tiga pegawai PT. Kamis (25 Juli) Mega Guna Ganda Semesta.
Tiga di antaranya diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam pengadaan Sistem Kapal Inspeksi Perikanan Indonesia (SKIPI).
Baca juga: 3 RS Klaim BPJS Kesehatan Palsu Senilai Miliaran Rupee, KPK Turun Tangan
Staf Wawan Sukmana, Joenoedi dan Esti Septana Sari.
Penuntutan berlangsung di gedung Komite Merah Putih Pemberantasan Korupsi, kata Juru Bicara KPK Tessa Mahadika Sugiarta dalam keterangannya.
BACA JUGA: Kemenkes, KPK, BPKP, dan BPJS Kesehatan bersinergi cegah penipuan JKN.
Belum diketahui materi desas-desus apa yang dicari penyidik untuk menginterogasi saksi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengusut dugaan korupsi terkait pengadaan Sistem Kapal Inspeksi Perikanan Indonesia (SKIPI) oleh Departemen Pengawasan Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan. Susan (KKP).
BACA JUGA: KPK Soal Kemungkinan Pemanggilan Saksi MLN Kasus DJKA, Begini Kata Juru Bicaranya:
Pada tahun 2019, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan hasil penyidikan dugaan korupsi yang terjadi pada pengadaan 16 kapal patroli Bea Cukai dan 4 kapal Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dalam kasus pengadaan 16 kapal patroli berkecepatan tinggi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendakwa PPK Bea dan Cukai Istadi Prahastanto, Ketua Panitia Lelang Heru Sumarwanto, dan CEO PT Daya Radar Utama Amir Gunawan.
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggugat Amir Gunavan dan KKP PPK Aris Rustandi atas pembangunan empat kapal SKIPI sepanjang 60 meter.
Dalam kasus pembelian kapal tersebut, Istadi, PPK, serta Ketua Panitia Lelang Heru Sunarvanta dan Sekretaris Jenderal DRU Amir Gunawan didakwa melakukan korupsi. (tan/jpnn) Sekarang, tonton juga video ini!
Baca artikel lainnya… KPK Selidiki Kasus Kesejahteraan Presiden, Indocitra Jaya Samudera dan Sidik Pacific Harvest
