saranginews.com – Dua organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia (HAM), yakni Pusat Studi Uyghur (Uyghur Studies Center) dan Pemuda IHT Indonesia menggelar tur nasional bertajuk “Dukungan Bagi Pembela Kemanusiaan dan HAM dalam Menghadapi Islamofobia”.
Abdulhakim Idris, direktur eksekutif Pusat Studi Uyghur, mengatakan Dodtrip bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pelanggaran hak asasi manusia, khususnya terhadap komunitas Muslim, dan mempromosikan solidaritas global untuk mengatasi masalah Islamofobia.
Baca Juga: Analisa Kasus Vina Reza Usai VD dan Mega Buka Suara, Waspada Kisruh di Mabes Polri
Kegiatan perjalanan ini dimulai pada tanggal 15 Juli dengan workshop yang dilaksanakan di Pontianak Polita bekerjasama dengan DPP IMM.
Kemudian rombongan melanjutkan tur ke Surabaya pada 16 Juli untuk mewawancarai mahasiswa Universitas Vijaya Kusuma.
Baca Juga: Kasus Erta Sera: Sahara Minta MA Usut 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Ronald Tannur.
Acara ini diselenggarakan oleh BEM DIY pada tanggal 17 Juli di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan pada tanggal 18 Juli di Yogyakarta dalam forum yang dihadiri oleh 25 perwakilan BEM.
Dalam berbagai seminar, para pembicara membahas permasalahan terkini terkait pelanggaran HAM, Islamofobia dan upaya mengatasi permasalahan tersebut.
Baca Juga: Seminar Komunitas Uighur Digelar di OIC Youth Indonesia
Selain itu, diskusi interaktif diadakan untuk melibatkan peserta dalam merumuskan solusi dan tindakan yang realistis.
“Wisata ini merupakan bentuk kepedulian generasi muda untuk terus memperjuangkan isu-isu kemanusiaan dan hak asasi manusia,” kata Abdulhakim Idris dalam keterangan pers, Senin (29/7).
Sementara itu, Sekretaris Pemuda OKI Indonesia Adlan Almiljan Athori menilai solidaritas global sangat penting dalam mengatasi masalah Islamofobia.
“Kami percaya dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, kami dapat memberikan dampak yang lebih besar dan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam perjuangan ini,” ujarnya (gemuk/jpnn).