saranginews.com, MEDAN – PLN Indonesia Power (PLN IP) sedang membangun fasilitas produksi bahan bakar padat Jumputan atau pabrik BBJP di kota Medan melalui salah satu unitnya yakni Unit Usaha Pembangkitan (UBP) Pangkalan Susu.
Hal ini juga merupakan upaya korporasi untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Kota Medan.
BACA JUGA: Kedutaan Besar Australia DCCEEW mengunjungi stasiun pengisian hidrogen milik PLN Indonesia Power
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan IP PLN terus melakukan inovasi untuk mempercepat transisi energi, salah satunya melalui penerapan biomass co-firing dari limbah untuk dijadikan energi primer PLTU.
“Dengan menerapkan co-ignition, PLN Indonesia Power dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor ketenagalistrikan khususnya PLTU,” kata Edwin.
BACA JUGA: Jasindo Raih Indonesia Original Brand Award 2024
Pembangunan fasilitas pilot project Pabrik BBJP yang terletak di TPA Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, ini dilakukan bersama Pemerintah Kota Medan.
Aset pilot project Pabrik BBJP Kota Medan juga diserahkan kepada Pemerintah Kota Medan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.
BACA JUGA: Bangun Tol Bayung Lencir-Tempino, SIG pasok beton siap pakai
Edwin mengungkapkan, fasilitas BBJP menghasilkan 16 ton sampah kota Medan per bulan. BBJP yang dihasilkan kemudian dikirim ke PLTU Pangkalan Susu sebagai campuran energi primer PLTU Pagkalan Susu.
Proporsi campuran BBJP adalah 3% dari bahan bakar yang digunakan PLTU Pangkalan Susu setiap hari.
Nilai kalor BBJP yang dihasilkan sebesar 3400 KCal/Kg.
Alhamdulillah pilot program proyek BBJP dapat terwujud berkat dukungan berbagai pihak, terima kasih atas kerja sama dan sinergi selama ini, kata Edvin.
Edwin menjelaskan PLTU Pangkalan Susu berkontribusi besar terhadap sistem kelistrikan Sumut melalui sistem transmisi 275 KV.
Kontribusi PLTU Pangkalan Susu sebesar 29% terhadap kebutuhan sistem ketenagalistrikan Sumut.
“PLTU ini menjadi tulang punggung sistem ketenagalistrikan di Sumatera, khususnya di Sumatera Utara. Dengan penerapan BBJP, PLN Indonesia Power dapat mengurangi konsumsi batu bara untuk PLTU yang menjadi tulang punggung ketenagalistrikan, serta membantu pemerintah daerah dalam mengurangi permasalahan sampah. “, dia berkata.
Menurut Edwin, komitmen PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu dalam menyerap pendapatan dari BBJP bisa berdampak ganda.
Selain mengurangi volume sampah yang berpotensi menjadi masalah, tindakan ini juga dapat berdampak pada kesejahteraan manusia jika didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat.
“Kami berharap hal ini dapat menjadi contoh untuk lebih meningkatkan kapasitas produksi guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini. Oleh karena itu, sudah menjadi tujuan kita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. “, kata Edvini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Muhammad Husni menyampaikan apresiasi kepada PT PLN (Persero) dan PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu atas suksesnya pilot project Pabrik BBJP sebagai lokasi pemanfaatan limbah sebagai bahan baku biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar batubara atau co-ignition di PLTU Pangkalan Susu.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, khususnya kepada PLN Indonesia Power PLTU Pangkalan Susu, atas upayanya mengelola limbah ini menjadi bahan bakar padat Jumputan sebagai biomassa,” kata Muhammad Husni.
Terjun TPA merupakan tempat pembuangan sampah akhir kota Medan. TPA Terjun terletak di Desa Terjun, Kecamatan Medan Marelan.
TPA ini dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan yang beroperasi sejak tahun 1993 di atas lahan seluas 137.563 m² dengan sistem pembuangan terbuka dan volume sampah 1.535 ton sampah per hari (chi/jpnn).