Mentan Amran Ungkap Varietas Padi Unggul Sukses Diujicobakan di Lumbung Pangan Merauke

saranginews.com, MERAUKE – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menggalakkan pengembangan varietas padi unggulan Agritan Cakrabuana.

Varietas ini telah berhasil dikembangkan di lumbung pangan Merauke.

Baca Juga: Kunjungan Mentan Amran, Petani Papua Harapkan Aset Pangan Bisa Tingkatkan Perekonomian

Melalui pengembangan varietas ini, potensi beras untuk pangan telah terwujud.

Cakrabuana merupakan varietas padi unggul yang mampu beradaptasi terhadap genangan air dan perubahan iklim.

Baca selengkapnya: Menteri Pertanian Amran targetkan luas lumbung pangan Merauke mencapai satu juta hektar

“Ini sangat bagus, sangat kaya, ini luar biasa, potensial. Kami sedang uji coba varietas Cakrabuana, potensi produksinya mencapai sembilan hingga sepuluh ton per hektar. “Ini akan kita kembangkan di Merauke, nanti satu juta hektare,” kata Menteri Amran Amran saat meninjau langsung lahan pertanian modern bersama Presiden Jokowi di Kurik, Kabupaten Merauke, Selasa (23/7).

Menurut Pak Amran, varietas Cakrabuana Agritan merupakan jawaban ketahanan pangan dan meningkatkan potensi produksi padi Indonesia sendiri di tengah ancaman perubahan iklim.

Baca selengkapnya: Dorong upaya swasembada pangan, Amran bagikan 300 pompa ke petani Sulawesi Selatan

Pasalnya, percobaan penanaman telah menunjukkan hasil yang paling baik meskipun dilakukan di lahan rawa.

Ia mengungkapkan bahwa: varietas kakao tahan terhadap hama dan penyakit, serta dapat beradaptasi beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.

Pengembangan varietas ini juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani Kong.

“Presiden mendukung penuh pengembangan padi Merauke dengan teknologi, mesin yang lengkap dan benih yang lebih baik. “Varietas ini bisa menghasilkan hingga sepuluh ton per hektar,” kata Menteri Amran Amran.

Sementara itu, petani di Merauke bernama Tenang Wibowo mengaku termasuk salah satu yang menerapkan teknologi pertanian sesuai instruksi Kementerian Pertanian (Kementan).

Ia mengungkapkan, upaya tersebut membuahkan hasil.

“Memang kemungkinan hasil (produksi) sangat jauh. Alhamdulillah setelah kegiatan ini kami belajar agar produksinya terlihat lebih baik lagi,” kata Tenang Wibowo.

Ia juga menjelaskan, selisih hasil produksi dulu dan sekarang meningkat signifikan.

“Dulu satu hektar yang ditanami biasanya hanya menghasilkan 80 hingga 90 karung. Kalau ini alhamdulillah bisa mencapai 120 hingga 130 karung,” tutupnya. (mcr10/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *