saranginews.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat (Jabbar) Rizwan Kamil atau RK mungkin menjadi orang yang mampu meraih suara terbanyak dari pendukung Basuki Tehaya Purnama (Ahok) di Pulaka Jakarta 2024.
Hal itu terungkap saat Direktur Eksekutif Indeks Politik Indonesia Burhanuddin Mohtadi membuka survei online terbaru pada Kamis (24/7).
Baca selengkapnya: PCB Desak Dukungan untuk Ines Sohibel di Pilkada Jakarta
Menurut Burhanuddin, prospek elektoral RK membaik signifikan ketika partainya mencontoh tiga nama yang digugat langsungnya.
“Peniruan huruf vokal pada nama, (bunyinya, editannya) menambah RK,” ujarnya, Kamis.
Baca Semua: Versi penunjuk, gambar Soheb tidak memberikan opsi tambahan untuk sembilan belas.
Ternyata, siapa yang mendapat tips terbaik di Jakarta hari Kamis ini? Rematch Anies vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam.
Data jajak pendapat menghitung probabilitas terpilih berdasarkan tiga nama antara Anis Basvidan, RK, dan Ahok.
Baca Juga: Tanggapan Ahok dan Inis Ko Kakang dari PSI di Jakarta
Dalam pemilihan tiga nama tersebut, Anis memperoleh suara 43,8 persen, Ahok 32,1 persen, dan RK 18,9 persen.
Namun, ketika indeks politik Indonesia memperkirakan dua nominasi berbanding sembilan, peluang RK terpilih dalam pemilu meningkat tajam.
Menurut Burhanuddin, dalam simulasi kedua nama tersebut, RK naik 38,8 persen atau 20,1 persen, sedangkan Annies naik 50 persen atau 7,2 persen.
“Kalau Ahok tidak diikutsertakan dalam simulasi, saya ketemu RK jam sembilan, pemilih Ahok cenderung langsung ke RK, suara RK awalnya sekitar 18 persen dan langsung meningkat dari 20 persen menjadi 38,8 persen,” ujarnya.
Menurut Burhanuddin, RK berharap simulasi tiga gelar bisa mendongkrak peluang terpilihnya, namun tetap berpeluang memenangkan Pilka Jakarta 2024.
Selain itu, kata dia, RK juga belum menyatakan niatnya untuk bertarung di Pilkada 2024 bersama Ikon Monas.
“Kalau dilihat trennya, RK Ahok terlihat lebih kompetitif dibandingkan Nineteen,” kata Burhanuddin.
Tokoh politik Indonesia dikabarkan melakukan wawancara langsung pada 18-26 Juni 2024.
Sampel terdiri dari 800 responden yang merupakan penduduk Jakarta dan berhak memilih, dan dipilih pada survei akhir dengan menggunakan metode multi-stage random sampling.
Tolok ukur politik Indonesia memiliki margin of error atau margin kesalahan sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ast/jpnn)