saranginews.com – Wakil Presiden Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan pertemuan kedua Kerjasama Parlemen Indonesia-Pasifik (IPPP) akan menjadi perlombaan untuk mendorong ekonomi hijau di Senayan, Jakarta Pusat. . memori.
Dikatakannya, kedua negara ini merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Oleh karena itu, forum ini mengusung tema ‘Kemitraan untuk Sukses: Penguatan Partisipasi Daerah dan Pembangunan Khas Daerah’.
UPDATE: Putu Rudana mengadakan KTT Indonesia-Pasifik untuk membahas berbagai isu politik
“Indonesia adalah negara kepulauan, negara kepulauan yang dikelilingi lautan di Pasifik. 2/3 wilayah daratan Indonesia adalah lautan. Letaknya di lautan, potensi blue economy sangat besar. Keberagaman tipe- Karena minyak laut itu besar sekali,” kata Putu, kepada media, Sabtu (27/7).
“Yang kedua, kemungkinan dan kekayaan seluruh sumber dayanya. Keindahan alamnya karena lautnya luar biasa kayanya. Ekonomi hijau penting karena peluang penangkapan ikan di sana,” katanya.
BACA JUGA: Ronald Tannur, Anak Anggota DPR, Divonis Bunuh Musuh Dini, Kata Prof Basuki
Putu mengatakan pertanian dan pariwisata pesisir juga penting dalam menciptakan kemitraan ekonomi hijau. Ia mengatakan perekonomian yang dibangun berdasarkan gagasan ekonomi biru akan luar biasa. Seba, negara yang sering dikelilingi laut, sangat indah.
Bayangkan, Indonesia punya Raja Ampat, Labuan Bajo, Pulau Komodo dan Bali, serta pulau-pulau lainnya. Pasifik juga sangat indah. Oleh karena itu, luas dan kemungkinan eksplorasi daratannya sangat besar, jelas Putu.
BACA UTAMA: Soal Pilkada Jakarta, PAN Berikan Joba ke Eko Patrio untuk Bicara dengan Anies, Hmm…
Legislator Bali berpendapat bahwa kapasitas laut tidak terlalu penting, bahkan dalam kaitannya dengan ketahanan pangan. Di laut Indonesia banyak sekali jenis ikan yang bisa dimakan untuk kebutuhan makanan.
Oleh karena itu, ke depan kita harus menjaga stabilitas kemampuan laut, kata Putu Rudana.
Selain itu, kata dia, aspek perekonomian ke depan juga harus dilihat dalam jangka panjang. Oleh karena itu, keterampilan yang ada harus dievaluasi dalam konteks pertumbuhan sosial dan ekonomi.
Terakhir, kita juga harus melestarikannya (pemeliharaan atau perawatannya) dan melestarikannya setiap saat, untuk generasi mendatang, kata anggota Persatuan Parlemen (IPU) yang mendukung pembangunan berkelanjutan itu.
Menurutnya, ekonomi hijau adalah gagasan terpenting bagi negara kepulauan. Ia menilai, upaya tersebut dilakukan pemerintah agar parlemen terus meningkatkan perannya dalam membuat peraturan terkait.
Caranya dengan memperkuat anggaran, sistem kita agar pemerintah yakin sepenuhnya bahwa gagasan ekonomi biru akan memberikan keberhasilan bagi masing-masing negara, Indonesia dan negara-negara Pasifik, kata Putu Rudana.
Ia juga mengatakan perubahan iklim juga harus diperhatikan karena kekuatan laut juga dapat membuat peta permasalahan terkait alam.
“Memang harus ada kesamaan pendapat dalam eksplorasi laut Indonesia dan laut Pasifik, itu penting sekali,” ujarnya.
Berbicara mengenai perubahan iklim, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, Putu mengingatkan bahwa komitmen negara maju dan negara kaya harus dipenuhi pada tahun 2020 untuk menyediakan 100 miliar dolar per tahun.
Bahkan Putu mengatakan, kalau dihitung selama ini, kebutuhannya mungkin sekitar 500 miliar dolar. Sebab, pada saat COP28 di Dubai, yang dibutuhkan bukanlah miliaran dolar, melainkan miliaran dolar.
Jadi bayangkan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk mengurangi perubahan iklim dan beradaptasi. Oleh karena itu, negara maju harus bertekad, kata Putu Rudana (gemuk/jpnn).