Beredar Foto La Nyalla Bertemu Hasto, Pengamat: Parpol Tak Berhak Intervensi Pemilihan Pimpinan DPD

saranginews.com JAKARTA – Direktur Eksekutif Kemitraan Politik Indonesia Abubakar Solissa menegaskan, partai politik (parpol) tidak berhak dibiarkan melakukan intervensi sendirian di bawah kepemimpinan DPD.

Dia menunjukkan bahwa para anggota tersebut memiliki hak penuh untuk memilih presiden Partai Rakyat Kamboja.

Baca juga: Reaksi Pernyataan Paket Pimpinan Senat LaNyalla Cs Philip: Kemungkinan Melanggar Aturan dan Etika

Pernyataan itu disampaikan Abubakar menanggapi foto pertemuan Ketua DPD AA La Nyalla Mahmud Mattalitti dengan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

Pertemuan kedua diduga diselenggarakan oleh NEC.

Baca juga: Kapolres Jember Marah, 5 Pelaku PSHT, Aipda Parmanto Luka Berat

Biasanya partai politik tidak berhak melakukan intervensi terhadap pimpinan DPD. Hak sepenuhnya ada pada anggotanya, kata Abubakar dalam keterangannya, Jumat, 26 Juli 2024.

Sebaliknya, Abubakar mengamini latihan seperti rapat kerap dilakukan jelang pemilihan pimpinan DPD.

Baca juga: 3 RS Minta BPJS Kesehatan Palsu Miliaran R, Intervensi KPK, Bagus

Oleh karena itu, kata dia, wajar jika masyarakat menduga pertemuan La Nyalla dengan Hasto merupakan upaya untuk mengamankan kursi Ketua DPD.

“Hal itu tentunya harus diterima sebelum pemilihan pimpinan DPD biasanya dilakukan oleh La Nyalla Mattalitti, partai berkuasa dan rival lainnya yang memiliki ambisi yang sama,” ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Survei dan Pemilu Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menyayangkan pertemuan tersebut bertujuan untuk melakukan mobilisasi mempertahankan kepemimpinan DPD.

Igor mengatakan upaya mereka telah merusak demokrasi yang berfungsi dengan baik di negara tersebut.

Menurut La Nyalla, pemimpin utama Senat harus menjadi contoh demokrasi yang baik.

“Ya itu yang merusak demokrasi, karena seharusnya ketua DPD membela demokrasi,” kata Igor.

Igor bahkan menyinggung sikap ‘sombong’ La Nyalla saat memimpin sidang paripurna DPD beberapa waktu lalu.

Saat itu, rapat tersebut diwarnai dugaan La Nyalla bertindak sewenang-wenang menyiapkan perubahan undang-undang guna memudahkan mekanisme penetapan paket pimpinan DPD periode berikutnya.

“Dulu saya juga pernah membaca tentang peraturan perundang-undangan di DPD yang simpang siur. Keterlaluan ya, para wakil rakyat di demokrasi memang menunjukkan sisi demokrasi saat ini,” kata Igor.

Igor diduga punya kepentingan pribadi dalam upaya mempertahankan kursi kepresidenan DPD. Apalagi tersiar kabar Hasto dan La Nyalla sedang berbisnis bersama.

“Ya tentu saja Hasto diincar KPK. Jadi wajar jika skeptisisme ini bertujuan untuk mengamankan bisnis.

Foto pertemuan La Nyalla dan Hasto tersebar di media.

Sosialisasi rapat tersebut merupakan upaya mengorganisir kekuatan untuk merebut kursi DPD dari calon lain.

Tentu saja ada pula pemberitaan yang menyebut upaya mempertahankan kepemimpinan DPD itu untuk melindungi urusan Hasto dengan La Nyalla. (rhs/jpnn) Video terpopuler saat ini:

Baca selengkapnya… Terpilihnya La Nyalla Mattalitti Diduga Tak Konsisten dengan Oalah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *