saranginews.com, MATARAM – Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Waspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan hingga tanggal 27 Juli 2024, kata Kepala Stasiun Cuaca Daerah Lombok Zaenudin Abdul Majid (ZAM) Satria Topan Primadi di Mataram, Senin (22/7).
BACA JUGA: Polda Sumsel siapkan tenaga dan peralatan untuk tangani kebakaran hutan dan kebakaran hutan
Dijelaskannya, analisis kondisi dinamis saat ini menunjukkan lemahnya labilitas lokal yang tidak mendukung proses konveksi skala lokal di wilayah NTB, serta rendahnya kelembapan udara dari lapisan permukaan hingga atas.
Situasi ini memperkecil kemungkinan terjadinya awan hujan nantinya di wilayah NTB, ujarnya.
BACA JUGA: BPBD Sumsel tawarkan 10 helikopter untuk pemadaman karhutla
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memperkirakan risiko kebakaran hutan dan lahan pada periode 22 hingga 27 Juli 2024 di wilayah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu.
Kemungkinan terjadinya kebakaran mulai siang hingga malam hari, ujarnya.
BACA JUGA: Hal ini dilakukan BMKG untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah
Oleh karena itu, BMKG berharap dapat memastikan kapasitas infrastruktur dengan menyediakan alat pemadam api ringan di perkantoran dan pemukiman.
Selain itu perlu dilakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menebang lereng gunung atau menebang pohon tanpa kendali serta membuat program kehutanan yang lebih luas.
“Jangan membuang puntung rokok dan menyalakan api di hutan dan ladang,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah melakukan penguatan masyarakat, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat serta pihak terkait agar terhindar dari bahaya hidrometeorologi (kebakaran hutan dan lahan).
“Perlu lebih memperkuat koordinasi, koordinasi dan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam persiapan dan penanggulangan bencana hidrometeorologi,” ujarnya. (antara/jpnn)
BACA PASAL LAIN… Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menerima bantuan sebesar $6,5 miliar dari BNPB untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan.