saranginews.com, JAKARTA – Pengamat Kebijakan Publik Muftah Al-Adeeb mengungkap isu pencalonan Naibulnas Pasir PJ Panjam Utara (PPU) Makmur Marbon pada Pilkada 2024.
Menurut dia, majunya Marbon ke PPU diduga ada kepentingan politik terkait Ibu Kota Negara (IKN).
Baca Juga: Wakil Bupati PPU: Kami Pastikan Penerima Penghargaan Dapat THR
“Banyak faktor yang ingin diperbaiki oleh kelas PJ Regent di PPU,” kata Pengawas Kebijakan Publik Miftah Adeeb kepada media, Kamis (24/7).
Adib menilai pemulihan akan sulit bagi Marbon. Pertama-tama, Marbon bukan penduduk asli. Kedua, kebijakan terkait bidang PPU masih belum relevan.
Baca Juga: Cheryl Tanzil dari PSI Sebut Golkar Ragu Soal Pengalihan RK di Pilkada Jakarta 2024
Adib mengatakan: Sebaiknya PPU diserahkan kepada masyarakat lokal yang memahami budaya lokal dan daerah.
Sebelumnya, beredar kabar di kalangan politisi bahwa Marbon akan terus bekerja di PPU dengan kekuasaan Presiden dan Menteri Dalam Negeri.
Baca Juga: Pilkada Kota Semarang 2024: Kaesang Sebut Diko Pengganti Yoyok Sukawi
Mereka menyebut dia mendatangi berbagai pihak untuk mencari dukungan di Pilkada PPU tahun ini.
Namun, Martbon membantah kabar dirinya mundur karena akan bertarung di Pilkada PPU.
“Saya batalkan, berangkat ke Jakarta untuk melapor ke atasan saya di Kementerian Perindustrian tentang penampilan HUT RI di pameran IKN dan UMKM,” kata Marbon. (jlo/jpnn)