saranginews.com, JAKARTA – Forum Etika Indonesia (FAI) bekerja sama dengan Mahaka
Rangkaian kegiatan ini dimulai dari bidang pendidikan sebagai bab pertama.
BACA JUGA: Manakarra 2024 menampilkan tekstil tenun berusia ratusan tahun
Forum Akhlaq Indonesia atau disingkat FAI merupakan forum pemuda nusantara yang dimoderatori oleh Bapak George. Eric Tahir.
FAI fokus bekerja dengan gerakan sosial, pengembangan UKM dan kewirausahaan pemuda, serta mempromosikan pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA: Mayoritas Generasi Z & Milenial Lebih Memilih Jember Faida Sebagai Calon Bupati
Ketua Umum FAI Rovito Hoetomo mengatakan rangkaian kegiatan yang dimulai di bidang pendidikan ini merupakan ikhtiar generasi muda Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.
Kegiatan FAI mengabdi pada Bagian Pendidikan akan dilaksanakan rutin setiap dua minggu sekali hingga akhir Agustus 2024.
BACA JUGA: Adira Finance menawarkan hal menarik di Jakarta Kemayoran Fair 2024
“Seperti yang selalu disampaikan oleh Bapak Eric Tahir, pendidikan memegang peranan penting dalam mencapai visi tersebut. Terutama dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, bermoral, dan berdaya saing tinggi. Indonesia Emas adalah ,” kata Rovito, sapaan akrabnya, dalam siaran pers, Kamis (25/7/2024).
Menurutnya, FAI berupaya terus melakukan inovasi, kreativitas, dan partisipasi dalam menyelesaikan permasalahan sosial.
Dengan mengoptimalkan program-program yang dilaksanakan.
“Kami berharap kegiatan Pengabdian FAI ini dapat memberikan dampak baik dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” kata Rovito.
Sementara itu, CEO FAI Melayani Beatrix Halim menambahkan fokus kegiatan pada bidang 3T (kemiskinan, lintas batas dan eksternal).
Oleh karena itu, kegiatan sesi pertama ini dilaksanakan di Desa Lebak Munkang, Sividei. Hanya ada 1 sekolah dengan 1 ruang kelas yang berisi sekitar 60 anak, tanpa toilet dan perpustakaan.
“Anak-anak di sana kebanyakan harus berjalan kaki dari pagi untuk sampai ke sekolah. Jarak terdekat 3 kilometer dan terjauh 9 kilometer,” kata Beatrix saat menjelaskan proses pemilihan lokasi pertemuan pertama kegiatan FAI.
Beatrix juga menyampaikan bahwa materi yang disampaikan merupakan materi yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya saja seperti kesadaran nasional, etika, bahasa asing, digital, teknologi dan 3K (kebersihan, keselamatan dan kesehatan).
Menurutnya, kegiatan ini mendapat respon positif baik dari pemilik sekolah maupun warga sekitar yang kerap disapa “Aba Darwin”.
“Kami sangat bersyukur dan bersyukur karena masih ada masyarakat yang peduli dengan kondisi pendidikan di sekolah kami. Aba dan anak-anak di sini akan berdoa agar rekan-rekan FAI tertarik untuk melanjutkan perjuangan ini. “Bagaimana membantu anak-anak dan sekolah lain di Indonesia,” ujarnya (Jumat/jpnn)