saranginews.com, BANDUNG – Endah Permatasari, salah satu pemilik Macaron Cakes Maira Cakes, berbagi kisah sukses menjalankan bisnis di tengah ketatnya persaingan.
Diakuinya, hobinya membuat kue kering dimulai pada tahun 2017 untuk anak-anak, khususnya saat lebaran.
BACA JUGA: Selamat! BRI menerima penghargaan Manajemen Bisnis Terbaik di CNN Indonesia Awards
Dari sana, ia terdorong untuk memulai perusahaannya sendiri.
Macaron dikenal sebagai kue kecil, cantik, dan berwarna-warni dari Perancis.
PUTUSAN: Amankan data nasabah, itulah rencana BRI untuk memerangi serangan siber
“Tahun 2019 lalu, saya berkesempatan mengikuti studi di Bandung. Dari sana saya menemukan banyak partner penting untuk menjual produk confectionery saya, termasuk toko-toko ternama,” kata Endah.
Namun, usaha yang dijalankannya tidaklah mudah. Pada tahun 2020, ketika epidemi dimulai, Endah belum memiliki sertifikasi halal untuk produknya, yang merupakan salah satu syarat utama untuk menjual produknya di toko-toko populer.
BACA JUGA: Brigjen Antoninho memimpin proses seleksi Satgas Keamanan Pulau Luar.
Setelah setahun menunggu, Endah mendapatkan sertifikasi Halal dan menciptakan merek Kuki Maira yang luar biasa.
Ia mulai menjual produk Crispy Macaron Maira Cookies ke beberapa pedagang grosir yang ia kenal.
Seiring berjalannya waktu, Endah berhasil menjual produk usahanya di etalase UMKM di beberapa mall ternama di Bandung dan Cirebon.
Pada April 2021, Endah mencoba bergabung dengan BRIncubator atau Inkubator Bisnis UMKM di Bandung.
Program inkubasi dan akselerasi ini diselenggarakan BRI bekerja sama dengan rumah kreatif BUMN Bandung.
“Saya awalnya tidak berekspektasi apa-apa, namun dari ribuan UMKM yang mengikuti BRIncubator, saya terpilih masuk 100 besar dan akhirnya masuk 10 besar. Dari situ saya belajar sesuatu, mendapat banyak pengalaman dan akhirnya paham bahwa untuk mendirikan sebuah perusahaan perlu adanya visi dan misi yang jelas, hukum, organisasi, struktur perusahaan dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan perkembangan perusahaan,” kata Endah.
Keunggulan Crispy Macaron adalah terbuat dari tepung almond, telur dan gula.
Selain sertifikat halal, produk Maira Cookies juga sudah terdaftar di Dinas Kesehatan.
Menurut Endah, produk tersebut tidak menggunakan bahan pengawet, namun mampu bertahan kurang lebih 1 tahun.
Selain Crispy Macaron, Maira Cookies memiliki produk andalan lainnya yaitu Pampyron yang menggunakan gula aren dan Macana alias Peanut Macaron.
Selain tersedia di supermarket populer lainnya di Bandung, produk Maira Cookies juga tersedia secara online di wellmairafood.co.id.
Dengan bisnis utama Maira Cookies, Endah mengamini perusahaannya bisa meningkatkan omzet hingga Rp 500 juta per bulan.
Padahal, awalnya ia hanya menggunakan uang pribadi dengan menjual sebagian propertinya.
Dengan bantuan BRIncubator, Maira Cookies bisa menjual produknya tidak hanya di Bandung, tapi juga di berbagai supermarket dan toko oleh-oleh di Jabodetabek dan Jawa Tengah.
Untuk memenuhi permintaan pasar, Maira Cookies mempekerjakan 40 orang pekerja. Menariknya, Endah mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga dalam pekerjaannya.
Selain itu, berkat BRIncubator, Maira Cookies juga sering mengikuti bazar dan show UMKM, termasuk yang diselenggarakan oleh rumah kreatif BUMN di Jakarta.
Ia yakin dengan upaya ini, kue Maira akan dikenal luas sebagai makanan favorit keluarga Indonesia di masa depan.
Direktur Kewirausahaan Mikro BRI Supari mengatakan BRI akan terus fokus memperkuat UMKM di Indonesia.
“Secara keseluruhan, strategi bisnis mikro BRI akan fokus pada pemberdayaan dibandingkan pembiayaan. Sebagai bank yang berorientasi pada UKM, BRI memiliki peran proaktif yang dimulai dari akar rumput, menghubungkan silaturahmi,” pungkas Supari. (jpnn)
Baca artikel lainnya… Gandeng Muhammadiyah, BRI akan memberikan fleksibilitas dan layanan perbankan