saranginews.com, TANGERANG – PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), anak perusahaan Hino Motors Limited, telah hadir di Indonesia sejak tahun 2003 sebagai distributor kendaraan merek ternama Hino.
Kualitas kendaraan yang dihasilkan tidak perlu diragukan lagi.
Baca Juga: Hino Hadirkan Varian Truk Ringan 6×2 ke Indonesia Perdana di GIIAS 2024
Selain menjaga kualitas produk, Hino juga menjaga komitmen untuk fokus pada keselamatan pengemudi truk dan busnya.
Kekhawatiran ini diungkapkan oleh Sekolah Mengemudi Hino. Hino Driving School merupakan sekolah mengemudi yang didirikan oleh HMSI untuk melatih pengemudi profesional.
Baca Juga: Hino Motor Sales Indonesia Gantikan Lini BOD
HMSI memperkenalkan Hino Driving School pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto (GIIAS) 2024 sekaligus memamerkan beberapa produk andalannya.
Baca Juga: 3 Truk Hino Kembali Bersertifikat TKDN, Ini Daftarnya
“Sekolah mengemudi ini menawarkan kurikulum komprehensif yang dirancang untuk menghasilkan pengemudi dengan standar kompetensi yang tinggi,” kata Direktur Penjualan HMSI Susilo Darmawan kepada Pros for Indonesia di Tangierang pada Rabu (24/7) dalam diskusi dengan topik Mempersiapkan Tenaga Profesional dan Aman. Pengemudi.
Metode pelatihan yang digunakan di sekolah mengemudi ini merupakan perpaduan antara 25 persen teori dan 75 persen praktik, jelas Susilo.
Latihan ini tidak hanya dilakukan pada siang hari tetapi juga pada malam hari dan dalam situasi darurat.
Materi yang diajarkan meliputi mengemudi cerdas, seperti perilaku dan sikap mengemudi yang aman dan selamat, peraturan dan ketentuan lalu lintas.
Sekolah mengemudi, lanjutnya, merupakan salah satu komitmen Hino untuk meningkatkan kualitas pengemudi.
“Hal ini dapat menciptakan pengemudi yang handal, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan di jalan raya yang disebabkan oleh bus dan truk,” ujarnya.
Menurut Sociello, pengemudi merupakan aset bagi operator bus dan truk dalam menjalankan usahanya.
Namun, saat ini sangat sedikit pengemudi yang memiliki kemampuan mengemudi yang baik.
“Jumlah pembalap yang memiliki kualitas bagus masih sangat terbatas,” kata Sosello.
Dalam kesempatan yang sama, Subkomite LLAJ Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmed Wilden mengakui, saat ini pengetahuan pengemudi tentang cara mengemudi yang benar masih minim.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar pengemudi diberikan pendidikan mengemudi yang baik, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan bus dan truk.
Ia menjelaskan, ada dua teknik yang perlu dikuasai pengemudi, yakni safety riding dan defensif riding.
Safety Driving artinya pengemudi harus mampu mengendalikan situasi untuk menghadapi potensi risiko kecelakaan di jalan raya.
“Misalnya pengemudi harus memahami teknologi kendaraannya, lalu rute yang harus ditempuh, bagaimana teknik mengemudinya, tanjakan dan tanjakan seperti apa yang dilakukan,” kata Ahmed Wilden.
Sedangkan Defensif Driving, kata dia, merupakan teknik mengemudi.
Pengemudi harus bisa memahami bahaya jalan, pengguna jalan, dan cara menyalip dengan benar.
“Pengemudi harus mengetahui tekniknya. Itulah yang perlu diberitahukan kepada pengemudi sebelum dan sesudah mengemudi.” pungkas Wilden. (ddy/jpnn) Dengar! Video Pilihan Editor:
Baca artikel lainnya… Syarikat Autobus punya himbauan dari Hino Indonesia, silahkan disimak, ini penting