saranginews.com, REJANG LEBONG – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Rejang Lebong, Negara Bagian Pengulu menyelamatkan uang negara senilai Rp320 juta dari kasus korupsi pada tahun 2024.
Albert S, Kepala Kejari Khusus Daerah Rejong Lepong, mengatakan kasus korupsi yang saat ini ditangani pihaknya adalah dugaan korupsi Laboratorium RSUD Rejong Lepong tahun 2020 senilai Rp4,6 miliar. 1,6 miliar.
Baca Juga: Jaksa Agung Tangkap Perusahaan dalam Kasus 109 Ton Emas, Kasus Penipuan Sahroni: Sentuhan Luar Biasa
“Uang yang disimpan masih merupakan uang yang diserahkan terdakwa kasus korupsi. Nanti setelah putusan dikukuhkan, uang itu akan masuk ke kas negara,” ujarnya.
Dia menjelaskan, uang yang diserahkan para terdakwa kasus korupsi tersebut mencapai Rp320 juta pada tahun 2020 untuk pembangunan Laboratorium RSUD Rayong Lepong.
Baca juga: Eman Suharman Pemimpin Bersih Jauh dari Korupsi, Kepemimpinan Majalenga Dinilai Benar
Uang tersebut diduga berasal dari HA, salah satu dari empat terdakwa.
“Saat ini perkaranya sedang diproses di Pengadilan Tipikor Pengul. Ke depan, perkara tersebut akan diputus oleh pengadilan,” ujarnya.
Baca Juga: Jaksa Penuntut Umum Jayapura Tahan Petugas Teknis yang Terlibat Pembangunan Tiang Desa Deba
Dia meminta para terdakwa sadar untuk mengganti kerugian keuangan negara karena hal ini nantinya akan menjadi pertimbangan dalam menjatuhkan hukuman kepada para terdakwa.
Sementara itu, Kajari Rejang Lepong, Francisco Tarigan, usai membagikan stiker peluncuran kampanye antikorupsi di Rejang Lepong dalam rangka Hari Bhakti Adhiksa 2024, mengingatkan pihak-pihak yang menangani dana masyarakat agar dapat menggunakannya dengan baik, benar, dan profesional. Sungguh-sungguh.
“Kami meminta semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana publik untuk melakukannya dengan baik, profesional dan jujur, tidak melakukan korupsi dan bertanya jika mereka tidak mengetahui sesuatu. Namun jika mereka tahu, kami akan terus menerapkan hukum,” dia berkata. (antara/jpnn)
Baca artikel lainnya… Sargam House dijalankan oleh Kejari, Basnas dan Laskar Naqavi
