saranginews.com, JAKARTA – Kepercayaan masyarakat terhadap Jaksa Agung (Kejagung) paling tinggi dibandingkan lembaga penegak hukum lainnya.
Berdasarkan hasil Survei Indeks Politik Indonesia dan Lembaga Penelitian Indonesia (LSI), kepercayaan masyarakat terhadap Korps Adhyaksa mencapai 74 persen.
BACA JUGA: Kepercayaan masyarakat terhadap kejaksaan meningkat hingga 74 persen
Menurut jurnalis senior Elman Saragih, tingginya kepercayaan masyarakat tak lepas dari keberanian jaksa mengungkap kasus korupsi serius yang melibatkan aktor-aktor penting.
Bahkan, jaksa menuntut hukuman maksimal bagi pelakunya.
BACA JUGA: Sandra Dewi Tolak Penipuan Tas Mewahnya, Kejagung: Itu Haknya
“Berani sekali JPU melakukan, menunjukkan, menyelesaikan kasus-kasus besar seperti Asabri, Jiwasraya, minyak goreng bahkan baru-baru ini timah, yang masyarakat belum pasti akan menyentuh dan menunjukkan (karena berdampak) kepada orang-orang yang sangat kuat. ujar Elman. Siragih dalam sambutannya, Kamis (24/7).
Dalam kasus berat tersebut, kata dia, jaksa berani menyentuh, bahkan memecatnya, dan menuntut hukuman maksimal.
BACA JUGA: Mantan Wakil KemenPAN-RB Ditangkap Kejaksaan, Pimpinan Kehormatan dan PPPK Kaget.
“Jadi, berani, berani. Nah, itu imbalan atas kepercayaan (masyarakat) yang tinggi,” ujarnya.
Kejaksaan diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan tersebut.
Salah satu upayanya adalah dengan memastikan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) terus memantau tindakan jaksa semaksimal mungkin.
Selain itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin juga tak segan-segan membersihkan lembaga yang dipimpin oknum terburuk tersebut.
Memang Jamwa, Jaksa Agung Muda Pengawasan, harus bekerja keras di momen kesuksesan gemilang ini. Itu penting. Begitu juga dengan peran Jaksa Agung, jelasnya.
Dia mengingatkan betapa pentingnya memastikan ada pihak kejaksaan yang memainkan permainan yang menjadi viral tersebut.
“Siapa pun yang dekat dengan Jaksa Agung, siapa yang dekat dengan Presiden, siapa yang dekat dengan Menteri, (harus) diadili,” tegas Elman.
Menurut Elman, jika jaksa tidak berani meyakinkan, maka kepercayaan masyarakat akan turun.
“Seberapapun keberhasilannya, betapapun besarnya keberhasilan penindakan, jika ada kesalahan kecil yang membuat sedih masyarakat, maka akan langsung jatuh (kepercayaan masyarakat),” tutupnya. (Mar1/jpnn)
