Menangkal Korupsi di bidang Kelautan, Butuh Calon Pimpinan KPK Berlatar Belakang Maritim

saranginews.com, JAKARTA – Pendaftaran Dewan Pimpinan dan Dewan Pengurus (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berakhir pada 15 Juli 2023 dengan total 525 pendaftar.

Hal ini menunjukkan besarnya minat dan tanggung jawab banyak pihak untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Baca Juga: Kapten. Marcellus Hakeng menerima gelar Doktor Kehormatan dalam Studi Angkatan Laut

Dalam proses seleksi ini, tidak hanya jumlah calon yang menjadi pertimbangan, tetapi juga kualifikasi dan karakteristik calon yang menjadi pertimbangan.

Ada pula permintaan terhadap calon pimpinan KPK yang berkecimpung di dunia kelautan.

Baca Juga: Pamerkan Bakat Maritim Skala Global, PIS Gandeng Singapore Maritime Foundation

Menurut inspektur laut, D.R. Kapten Marcellus Hakeng Jayawibawa, ini ide yang menarik dan strategis.

“Kami berharap sisi laut calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dapat memberikan perspektif segar terhadap upaya pemberantasan korupsi, khususnya yang terkait dengan sektor maritim,” kata DR. Marcellus Hakeng dari Kapten Jakarta,

Baca Juga: Maluku Tabaos: Bangkitkan Semangat Maritim Bangsa dalam Visi Maritim 2045.

Analis maritim dari IKAL Strategic Center (ISC) ini mengatakan, orang yang dibutuhkan harus memiliki pengetahuan mendalam tentang kelautan, perikanan, kapal dan sumber daya kelautan serta pengalaman kerja di dunia maritim.

Dengan begitu, pimpinan KPK yang berlatar belakang maritim bisa menyusun strategi yang lebih efektif dalam memberantas korupsi.

“Mereka mempunyai banyak kontak di lapangan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama upaya antikorupsi lintas sektor dan negara,” kata sang kapten. Peretas.

Ia juga mengatakan, karena negara ini lebih banyak terkena cuaca laut, maka risiko polusi di wilayah tersebut juga meningkat.

Oleh karena itu, kehadiran pimpinan KPK sangat strategis dan berpengalaman di dunia maritim.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah maritim yang sangat luas, menjadikan sektor maritim sebagai salah satu penopang utama perekonomian dan keamanan negara.

Dalam konteks ini, menurut Capt. Pak Hakeng diharapkan dapat memberikan perspektif baru tentang sisi maritim para calon pimpinan komite anti korupsi, khususnya di bidang maritim.

Ketua Jaringan Kader Pengurus Pusat Penyiapan dan Penyaluran Kader Pengurus Pusat Pemuda Katolik menjelaskan, banyak sekali manfaat calon angkatan laut bersangkutan dalam konteks antikorupsi.

“Pertama, pengetahuan khusus mengenai isu-isu maritim memungkinkan mereka memahami kompleksitas di lapangan dan mengelola insiden korupsi dengan lebih baik. “Pengetahuan mendalam mengenai perikanan, navigasi, dan sumber daya kelautan memungkinkan mereka mengidentifikasi dan mengurangi risiko polusi di sektor-sektor tersebut,” jelas Hakeng.

Yang kedua, kata Hakeng, adalah pengalaman kerja di dunia maritim yang memahami prosedur dan hukum yang berlaku di sektor tersebut.

Pengetahuan ini penting untuk merancang strategi anti polusi berdasarkan data dan fakta di lapangan.

Intelijen operasional ini akan memungkinkan pimpinan KPK pasca-maritim mengidentifikasi area-area potensial korupsi dan mengembangkan tindakan penanggulangan yang efektif, tambahnya.

Ketiga, tambah Hakeng, banyak kontak masyarakat yang mengetahui laut di kawasan ini, baik nasional maupun internasional.

Jaringan ini dapat digunakan untuk meningkatkan kerja sama dalam pemberantasan korupsi lintas sektor dan negara.

Melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk industri maritim internasional dan lembaga pemerintah lainnya, KPK akan memperkuat kapasitasnya untuk memberantas korupsi yang kompleks dan terjerat.

Ia mengingatkan, besarnya nilai investasi karena meningkatnya keterlibatan pemerintah di sektor maritim termasuk investasi infrastruktur pelabuhan, eksplorasi sumber daya kelautan, keamanan maritim dan risiko korupsi juga meningkat di sektor ini.

Oleh karena itu, menurut (Hakeng), kehadiran pimpinan KPK sangat strategis dan berpengalaman di dunia maritim.

“Kami berharap kehadiran mereka dapat membawa perspektif baru, meningkatkan efektivitas upaya pemberantasan korupsi di sektor maritim, salah satu pilar utama perekonomian dan keamanan nasional Indonesia,” tutupnya. (flo/jpnn)Jangan lewatkan video Pilihan Editor ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *