saranginews.com – JAKARTA – Selaku anggota Satgas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono angkat bicara menyikapi anggaran makan siang gratis sekolah sebesar Rp 7.500 per unit.
Budisatrio Djiwandono dengan yakin menyatakan angka tersebut sangat spekulatif.
BACA JUGA: Relawan Gibran Post Pertimbangkan Implementasi Hilirisasi Digital Prabowo-Gibran
Menurutnya, Kelompok Sinkronisasi harusnya jernih dalam persoalan ini untuk menunjukkan fakta sebenarnya sehingga pengetahuan yang berkembang cukup memadai.
Budisatrio mengatakan di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat (19/7), “Yang disampaikan diturunkan menjadi Rp 7.500, mungkin masih spekulasi.” Berbagai aspek makanan sehat dengan anggaran gratis.
BACA JUGA: Kementan Pastikan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Gunakan Pangan Lokal
Sementara itu, Anggota Satgas Komunikasi Satgas Sinkronisasi Prabowo-Jibran Hasan Nasbi mengatakan pihaknya masih mendalami program pemberian makan gratis tersebut.
Oleh karena itu, belum ada keputusan mengenai besaran anggaran setiap tahapan setelahnya. dan optimalisasi jumlah penerima program. Oleh karena itu, Satgas Sinkronisasi masih mencari cara terbaik untuk melaksanakan program tersebut ketika Prabowo memimpin pemerintahan berikutnya, termasuk klaim biaya yang belum pasti, “kata Hasan.
BACA JUGA: Prabowo-Jibra Menangkan Kabupaten Bogor dan menyerahkannya kepada Jaro Ade pada Pilkada 2024
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan anggaran Rp 7.500 untuk porsi makanan bergizi sudah cukup: “Saya kira Rp 7.500 terlalu besar di beberapa daerah,” kata Muhadjir Effendy, Kamis (18. 18). 7 ).Menurut Muhadjir, rencana anggaran makanan bergizi gratis sebesar Rp 7.500 per porsi masih dalam pembahasan.
Ia juga mengatakan, nominal harga tidak bisa dikatakan rendah di semua daerah karena harga jual produk pangan dan besaran harga di setiap daerah berbeda-beda (Antara/jpnn).
BACA SELENGKAPNYA… Front Pembaruan mengusung 11 calon menteri Kabinet Menteri Prabowo-Jibran
