saranginews.com, JAKARTA – Garuda Hacks 5.0 sukses besar di Universitas Multimedia Nusantara pada Juli 2024. Acara tersebut diikuti 550 peserta dari 216 sekolah dan berbagai organisasi.
Menariknya, dari 550 peserta, 155 di antaranya adalah pelajar SMA. Mereka berasal dari Intel, Govtech, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Bina Nusantara, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Dugaan Pelecehan di Universitas Muhammadiyah Surakarta yang Diduga Pihak Kampus.
Wakil Direktur Garuda Hacks Partnership Cornelia Elberta Gautama mengatakan, jumlah peserta tahun ini meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu. Aplikasi yang dihasilkan sangat berbeda.
“Sungguh mengejutkan karena banyak sekali animo dari siswa SMA untuk ikut serta, padahal tahun ini sudah ada yang ikut di usia 13 tahun,” kata Rafael Brian Sumali, salah satu pendiri dan direktur korporasi Garuda. Hawks pada konferensi pers di Jakarta, Sabtu. (20/7)
Baca Juga: Selamat, Untar Masuk Universitas Top Dunia dan Edurank 2024
Ia menjelaskan bahwa selama tiga hari, grup tersebut terus mengerjakan solusi baru untuk salah satu dari dua lagu tahun ini, Stronger Together dan Helping Hands.
Solusi tersebut kemudian dinilai oleh sekelompok juri internasional dari 10 negara berbeda, sehingga memberikan perspektif global terhadap hasilnya.
Baca juga: Dongkrak Perekonomian Masyarakat, LPPM Universitas Terbuka Perkuat Komunitas Desa Muara
“Seiring dengan berkembangnya Garuda Hacks, kami melihat semakin banyak proyek yang dibuat oleh perempuan dan laki-laki dengan latar belakang coding tradisional,” jelas Brian.
Lanjutnya, tujuan dari Garuda Hacks adalah untuk mendorong semua orang, apapun latar belakangnya, untuk memasuki bidang ilmu komputer dan bisnis. Garuda Hacks berusaha menarik peserta dari seluruh Indonesia untuk berkompetisi di Garuda Hacks,”
“Kami bertekad Garuda Hawks akan dipertahankan dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Co-director Garuda Hack Logistics Dominic Moreno Kartadjoemena mengatakan banyak potensi ilmu komputer dan bisnis di Indonesia. Sayangnya, kemampuan tersebut tidak diperlihatkan secara langsung karena kurangnya kesempatan untuk menunjukkan diri.
“Garuda Hack hadir sebagai wadah adopsi tersebut,” ujarnya.
Brandon Gabriel Jonathan, Director of Technology & Hacking, menambahkan hingga saat ini sudah ada 620 permintaan yang diajukan peserta dari lima tahun pelaksanaan. Permohonan ditanggung oleh peserta.
Garuda Hacks adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2020. Organisasi ini dipimpin oleh pemuda Indonesia di sekolah menengah atas, universitas, dan bisnis pemuda.
Garuda Hacks menyelenggarakan kompetisi coding yang mempertemukan organisasi publik, teknologi, pendidikan, dan nirlaba untuk menginspirasi peserta dalam mengejar karir di bidang bisnis dan ilmu komputer serta menjadi pembuat perubahan di Indonesia. (EC/JPN)