Wamenag: Gelorakan Semangat Moderasi Beragama di Lingkungan Perguruan Tinggi

saranginews.com, Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengapresiasi Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Penguatan Keseimbangan Keagamaan di Perguruan Tinggi yang diselenggarakan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. 

Proyek yang mengusung tema ‘Membangun Sistem Toleransi Beragama’ ini merupakan bagian dari upaya melestarikan keberagaman di Indonesia. 

Baca juga: Kemenko Perekonomian Ajak Perguruan Tinggi Dukung Indonesia Masuk Keanggotaan OECD

Wamenag mengatakan, mengingat potensi dan situasi perselisihan yang terjadi saat ini, semangat moderasi beragama (MB) harus terus digalakkan. 

“Dari segi tema, kami sangat berharap program lingkungan hidup MB tetap eksis dan berkembang ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/7) malam.

Baca Juga: Pesan Khusus Wamenag Kepada Alumni PKN Kelas II

Suyitno, Kepala Badan Litbang dan Diklat, mengatakan pertemuan penguatan rehabilitasi keagamaan ini merupakan kerja sama Kementerian Agama dengan Forum Rektor Indonesia (FRI).

Kegiatan tersebut berhasil mendatangkan perwakilan perguruan tinggi meliputi 54 PTN, 63 PTKN, 18 PTS dan 10 perguruan tinggi vokasi.

Baca Juga: Pokjaluh, Wamenag Umumkan Pembentukan KKG dan MGMP

“Rangkaian kegiatan ini bermanfaat, terbagi dalam tiga sesi, seperti Membangun Ekosistem MB di Perguruan Tinggi, Praktik dan Inovasi Implementasi MB di Perguruan Tinggi, dan Pendalaman dengan Fasilitator MB,” kata Suyitno.

Dari hasil pemaparan dan diskusi, Asta Aksi lahir sebagai sebuah kewajiban untuk membuat program keagamaan terbatas di perguruan tinggi yang ditandatangani oleh perwakilan rektor dan pimpinan universitas seluruh Indonesia. 

Acara dibacakan oleh Wakil Dekan FRI Didin Muhafidin, didampingi perwakilan Rektor antara lain Rektor Universitas Lampung Lusmilia Afrini, Direktur LLDIKT Wilayah II Isaac Iskandar, Direktur UIN Mataram Masnoon Negeri Padang Surfa Yonen Po.

Berikut pernyataan komitmen membangun ekosistem keagamaan di Universitas Asta Aksi:

1. Membangun kerangka ekosistem moderasi beragama di perguruan tinggi.

2. Memetakan dan/atau mengukur keberhasilan moderasi beragama di perguruan tinggi.

3. Mengintegrasikan dan mengembangkan kajian keilmuan interdisipliner untuk memperkuat toleransi beragama dalam kurikulum.

4. Membangun hubungan berkelanjutan dengan kelompok strategis pengukuran keagamaan di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian dan pekerjaan umum.

5. Pengembangan sumber daya manusia melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Belajar (MBKM), pelatihan, kurikulum, kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler dan unit kerja mahasiswa dalam perspektif moderasi beragama. 

6. Mendorong praktik baik penerapan moderasi beragama di perguruan tinggi berbasis budaya dan kearifan lokal.

7. Mempromosikan dan menyebarluaskan program moderasi beragama dan praktik baik di kampus dan media sosial.

8. Memberikan akses dan perluasan wadah pertemuan antara sivitas akademika, internal dan intra umat beragama, serta umat beragama dan pemerintah. (esy/jpnn) 

Baca artikel lainnya… Apakah Pondok Pesantren Al Zaytun bertentangan dengan agama? Simak penjelasan Wakil Menteri Agama Zainoot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *