saranginews.com, Jakarta – Pupuk Indonesia akan tetap menyalurkan pupuk bersubsidi sebagai komitmen perusahaan dalam mendukung petani saat musim tanam, meski kontrak pertama senilai Rp 26,7 miliar akan berakhir pada Juli 2024.
Hal tersebut diungkapkan Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, dalam diskusi panel bertajuk “Membangun sistem kebijakan pupuk bersubsidi yang lebih tepat dan efektif untuk menjaga ketahanan pangan nasional,” lapor Harian Kompas, Rabu (17/7). ) dirayakan ).
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pupuk Indonesia Group Resmikan Penyimpanan Urea Curah Kapasitas 20 Ribu Ton
Rahmad menjelaskan, proses administrasi penambahan anggaran yang masih berjalan membuat Kementerian Pertanian (Kementan) belum bisa menyelesaikan kontrak subsidi pupuk dengan Pupuk Indonesia.
Diketahui, kontrak pertama penyaluran subsidi dengan volume 4,7 juta ton tersebut akan berakhir pada Juli 2024.
Baca Juga: Serap Hasil Makmur Petani, Pupuk Indonesia Gandeng Bulog
Pemerintah melalui Keputusan Menteri Pertanian 249 Tahun 2024 menambah alokasi subsidi pupuk tahun ini dari 4,7 ton menjadi 9,55 juta ton atau Rp54 miliar.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa kebutuhan petani akan pupuk bersubsidi terpenuhi dan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca Juga: Leena Mukherjee bereaksi terhadap kabar kehamilan Saipul Jameel
Rahmad pun mengapresiasi upaya Menteri Pertanian yang segera berupaya menghilangkan kendala tersebut.
“Saya tahu Menteri Pertanian keluar di hari yang sama saya mengadu, beliau langsung menelpon Presiden (Joko Widodo) dan Menteri Keuangan dan beliau setuju. Kita juga tahu dari perjanjian menteri ini bahwa beliau diarahkan untuk menghentikan distribusi. pupuk bersubsidi,” jelasnya.
Pup berkomitmen bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI dan pemerintah untuk memastikan distribusi pupuk mengikuti peraturan Kementerian Pertanian.
“Penyaluran pupuk bersubsidi akan tetap berjalan meski kontrak pertama sebesar Rp 26,7 miliar akan berakhir pada Juli 2024. Pupuk merupakan bagian dari komitmen Indonesia dan pemerintah untuk melindungi petani pada musim tanam tahun ini,” kata Rahmad.
Dengan komitmen tersebut, diharapkan penyaluran pupuk bersubsidi dapat efektif dan tepat waktu, guna menjaga produktivitas pertanian nasional.
Pemerintah dan Pupuk Indonesia berupaya menyederhanakan birokrasi dan meningkatkan efisiensi distribusi pupuk bersubsidi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Hingga 12 Juli 2024, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 3,41 juta ton. Saat ini masih terdapat stok pupuk urea dan NPK sebanyak 1,7 juta ton yang siap didistribusikan.
“Alokasi 9,55 juta ton ini belum terpakai, tapi kontrak berdasarkan alokasi pertama, jumlah tersebut sudah habis. akan terus mendistribusikan pupuk bersubsidi untuk melindungi petani.
Baca artikel lainnya… Dukung ketahanan pangan nasional, Pupuk Indonesia siap penuhi kebutuhan pupuk petani Sulsel.