saranginews.com – JAKARTA – Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API/INAGA) Jolfi Hadi menilai diperlukan kerangka kebijakan untuk mempercepat pengembangan panas bumi.
Menurutnya, panas bumi memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia dan diharapkan dapat berperan penting.
Baca Juga: Kisah Inspirasi Klaster Jerami Terengganu, Produknya Mendunia Berkat Pemberdayaan BRI
Oleh karena itu, kerangka kebijakan untuk mendukung regulasi dan inovasi sebagai pendorong utama sangatlah penting.
“Inisiatif ini tidak hanya membutuhkan kerja sama antar pemangku kepentingan, tetapi juga langkah nyata dalam mendukung kebijakan, regulasi, dan insentif fiskal,” kata Jolfi Hadi dalam keterangannya, Jumat (19/7).
Baca Juga: Ketua Pelaku Jasa Raharja Zebra Bhayangkara Presisi Sudirman Loop Acara 2024
Jolfi kemudian menjelaskan beberapa langkah yang dilakukan. Antara lain meningkatkan investasi energi terbarukan.
Pemerintah juga telah mengambil langkah-langkah strategis, termasuk membuat kebijakan tarif yang disesuaikan dengan fitur panas bumi. Hal ini merupakan kunci untuk menarik investasi dan menjamin keberlanjutan proyek.
Baca Juga: Pertamina Patra Hadirkan Suasana Balap Mandalika di GIIAS 2024 di Niaga
Pemerintah juga menetapkan program insentif seperti keringanan pajak atau subsidi langsung. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya investasi awal dan meningkatkan keekonomian proyek panas bumi.
Langkah lainnya adalah pemerintah menerapkan kebijakan pada tingkat kandungan lokal (LCDN). Selanjutnya membuat mekanisme lelang Wilayah Kerja Pengembangan (WKP) atau Kawasan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi (WPSPE).
“Dengan banyaknya tantangan yang ada, Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) bertujuan untuk menyuarakan dan mendorong percepatan pengembangan dan teknologi panas bumi di Indonesia, berperan sebagai pionir dalam industri panas bumi yang lebih luas,” ujarnya.
Lebih lanjut Jolfi mengatakan, partisipasi aktif dalam forum “Indonesia International Geothermal Conference and Exhibition (IIGCE) 2024” juga merupakan langkah strategis.
Terutama dalam membangun jaringan, berbagi pengetahuan dan memperkuat sinergi seluruh pemangku kepentingan di industri.
Sementara itu, CEO IIGCE 2024 10 Boyke Bratakusuma mengatakan konferensi yang berlangsung ini merupakan platform penting untuk mendukung dan mempercepat pengembangan panas bumi di Indonesia.
“Untuk mencapai tujuan ambisius tersebut, kerja sama antara pemerintah dan swasta sangat penting. Melalui IIGCE 2024, kami yakin akan semakin banyak investor yang tertarik berinvestasi di sektor panas bumi dan mendukung pengembangan teknologi lokal,” ujarnya.
IIGCE merupakan salah satu bentuk aplikasi nyata dari Asosiasi Panas Bumi Indonesia atau Indonesian Geothermal Association yang menjadikan IIGCE sebagai wadah untuk mendukung pengembangan panas bumi di Indonesia.
Bermitra dengan API On Us Asia. Konvensi ini diharapkan akan lebih berguna, lebih relevan dan inovatif bagi pengetahuan yang akan mengarah pada tindakan nyata. (gir/jpnn)
Baca artikel lainnya… Jessa Raharja Raih ASEAN Venture Awards 2024