saranginews.com, Jakarta – Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) meluncurkan departemen teknik interdisipliner.
Peluncuran tersebut dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis FTUI ke-60 dengan mengusung tema “Rekayasa Interdisipliner Menuju Indonesia Emas 2045”.
Baca Juga: ILUNI UI serukan dana abadi sebagai solusi pembiayaan pendidikan tinggi
Dekan FTUI Prof. Pentingnya Kolaborasi Interdisipliner dalam Mengatasi Tantangan Teknologi dan Perkembangan Masa Depan Indonesia kata Heri Hermansya.
“Tema yang kami angkat kali ini, Teknik Interdisipliner, mencerminkan komitmen FTUI untuk terus berinovasi dan berkontribusi signifikan terhadap pembangunan Indonesia,” kata Heri, Kamis (18/7).
Baca Juga: Fakultas Ilmu Lingkungan UI Atasi Krisis Air Melalui Sistem Curah Hujan Berkelanjutan
Ke depan, departemen baru ini akan menjadi wadah pengembangan dan inovasi teknologi yang mencakup berbagai bidang ilmu teknik.
Selain itu, departemen juga akan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu teknik untuk menciptakan solusi komprehensif terhadap tantangan pembangunan Indonesia.
BACA JUGA: Jemaah Bentrok di Jaktim karena Sengketa Penggunaan Gereja
Departemen Teknik Interdisipliner bertempat di Gedung Interdisciplinary Engineering (IDE) dan kedepannya akan bekerjasama dengan pusat penelitian interdisipliner FTUI untuk menciptakan inovasi yang lebih baik dan efektif untuk Indonesia.
Kehadiran departemen teknik interdisipliner merupakan langkah strategis menuju pencapaian solusi yang lebih terintegrasi dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat.
“Kami berharap departemen ini mampu menghasilkan riset dan inovasi yang berdaya saing tinggi dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Departemen Teknik Interdisipliner saat ini membawahi tiga program studi pascasarjana, yakni Program Studi Profesi Insinyur (PPI), Program Magister Teknik Sistem Energi (TSE), dan Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK).
Kedepannya akan terdapat tiga lembaga penelitian interdisipliner yang juga akan dikelola oleh kedelapan departemen FTUI, yakni Institute of Urbanism and Smart Cities, Institute of Energy Transition, dan Institute of Biosystems and Bioengineering.
“FTUI telah banyak melahirkan inovasi-inovasi penting keteknikan interdisipliner,” tuturnya.
Mulai dari ventilator COVENT-20 yang pertama kali diluncurkan untuk mengatasi kekurangan ventilator di Indonesia selama pandemi Covid-19, hingga konversi bus konvensional berbahan bakar diesel menjadi bus listrik, merupakan yang pertama di Indonesia.
Konversi bus listrik ini merupakan hasil kerjasama antara RCAVe Research Center (Pusat Penelitian Kendaraan Tingkat Lanjut), P2M Departemen Teknik Mesin dan PT. Siapa kamu?
Dalam waktu dekat, FTUI juga bersiap meluncurkan kapal nelayan listrik bertenaga surya dengan biaya operasional rendah.
Inovasi-inovasi tersebut tidak hanya mencerminkan kemampuan FTUI dalam menghasilkan teknologi mutakhir, namun juga komitmen FTUI terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Kami berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian ini melalui inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan, Prof. sakit (mcr4/jpnn)
Baca artikel lainnya… Pengguna jalan layang Simindi Bandung heboh pada Jumat pagi